Minggu, 26 Agustus 2018

Minggu 15


Minggu ini, minggu pertama kuliah di semester genap? Apa agenda malam ini?

Seperti biasa persentasi dilakukan pada hari senin dan kamis di minggu ini. Persentasi senin digunakan sebagai metode back up dari persentasi pada hari sabtu yang dibubarkan karena tidak kuorum. Persentasi ini for the first time dilaksanakan di UKSI, tempat Studio TA nya para swasta2 HMS. Ya, karena memang beanr – benar tidak mendapatkan tempat dimanapun di Sipil, karena perizinan yang sangat mepet. Hari kamis minggu kemarin adalah hari weekdays terakhir, karena pada jumatnya adalah hari libur dimana kami mengadakan persentasi pada 2 hari yaitu jumat-sabtu agar keterkejaran materi tersampaikan. Sedangkan pada saat hari sabtu kami mengadakan persentasi dan harus membubarkan 2016 karena tidak kuorum, maka tidak ada kesempatan lain meminjam ruangan selain hari seninnya. Peminjaman ruangan ditolak, dan akhirnya kita melaksanakan nya di Alsi. Di luar dugaan jumlah pankad yang datang melebihi ketentuan kuorum dari kami, yang mensyarakatkan 80 orang, dan didata ada 110 orang yang datang. Ya, baru pertama kali itu aku melihat 2016 sebagai angkatan terbawah saat ini, begitu kompaknya saling bahu membahu satu sama lain. Saat itu pula aku sadar bahwa tidak ada yang tidak bisa di dunia ini. Ya seperti buku yang pernah kubaca, Semua hal yang terjadi di dunia berawal dari pikiran yang optimis, lalu frekuensi itu ditransfer ke semesta, lalu semesta akan segera membalasnya dengan sebuah resonansi sama dalam bentuk perasaan. Nah perasaan optimis inilah yang akan membuat permintaan menjadi kenyataan. Persentasi selesai pukul 01.45, lalu dilanjut makan malam di Dwi Lingga bersama anak – anak kadpas.
suasana persentasi back up

Selasa aku tidak terlepas dari sebuah rasa kantuk yang sangat mendera. Minggu kuliah ini beda dengan minggu magang di Bandung. Ku kira aku akan sangat enak di minggu kuliah, karena kerjaan minggu magang yang sangat monoton, tapi ternyata salah besar. Minggu kuliah membuat jadwalku sangat dinamis, beda ketika minggu – minggu magang yang penuh dengan jadwal teratur, walau akhirnya aku sama sekali tidak bisa olahrga pada saat itu, ya maklumilah aku selalu buruk mengatur waktu tidak seperti TPB.

Rabu, Idul Adha. Ya sebuah momen , yang cukup membuat kita rehat sejenat dari semua hal ini. Untuk selanjutnya memumpuk semangat untuk melewati hari  - hari lainnya. By The Way, minggu ini adalah minggu dimana Sekolah Danlap telah dimulai, literally hampir setiap hari Aku, Naresh, Cici, Kenan, dan Alif menyekolahkan mereka dan puncaknya ada pada saat hari Sabtu dini hari diringi prosesi pelepasan di kota dan wawancara  terpilihlah Danlap Kadpas yaitu Teng, Cipay, dan TB.
Hari ini, hari sebenarnya eksekusi kadpas. Bisa dibilang mereka menunjukkan performa yang cukup baik. Aku tak lupa datang untuk memberi motivasi di awal, entah merasuk ke mereka atau tidak, setidaknya aku menunjukkan bahwa aku sangat menyupport kegiatan ini. Setelahnya adaah talkshow dari Aku dan Andro, cukup baik penyampaian kami, dan aku berharap semuanya tertrigger untuk bergerak lebih di HMS.

Hingga suatu sore, aku yang sedang membaca buku akhirnya diguraukan oleh pertanyaan iseng dari Ismi “Kak, Massa emang sengaja ga dating ya Eksekusi ini?” Di satu sisi aku kelagapan menjawabnya, dan di sisi lain ada seseorang yang menunggu untuk mendengar suatu jawaban konkret. Akupun hanya bisa berkata “Ya, udah diajakin tapi masing – masing punya agenda sendiri -sendiri. Lain kali kalau ada informasi eksekusi ajak – ajakin nya leawt grup besar ya mi” (Lho, jadi aku yang lempar batu sembunyi tangan). Di situ aku benar -  benar merasa bahwa diriku gagal membawa massa. Mungkin aku hebat bisa menampakkan sosok yang mempunyai aura kepemimpinan, tapi secara pengaruh aku NOL besar. Sejenak aku mer-refleksikan sejenak jalanku sebagai Kahim. Seharusnya ranah sebagai Kahim adalah ranah aku bisa benar – beanr meng-aktualisasikan diriku dengan setinggi – tingginya.
suasana Andy Orasi
suasana pankad selesai day 1
Aku yang pernah bilang pada diriku sendiri (dan mungkin orang lain), berkata bahwa ranah kahim adalah ranah dimana kita lebih banyak belajar. Tapi melihat diriku saat ini, aku merasa aku sangat amat tidak jauh bebeda seperti jadi kahim di momen – momen awal. Ada 3 hal yang sebenarnya adalah porsi belajar penting bagiku :

1. Menjadi kahim adalah membuat kita menjadi sosok pemimpin sekaligus role model
Ya, sebenarnya akan terbayang, seharusnya role model yang baik seperti apa. Jadilah orang yang kamu sendiri suka untuk memandang orang itu harus seperti itu, Pemimpin harus berani, adil, tanggung jawab, tegas, pengayom, dll. Di sisi lain, pemimpin akan mempunyai sosok negarawan yang melekat di didirnya. Artinya dimanapun kalian berada, kalian harus bisa menjaga sikap baik perkataan maupun perbuatan. Sebagai negarawan kita dituntut untuk bisa menjadi sosok yang dapat dihormati oleh orang lain. Oleh sebab itu, Aku sudah tidak ada kesempatan lagi bertingkah, konyol, childish, gampang tidur di kelas, egois, ngomong tidak lancar, dan tidak bisa jaga wibawa. Aku harus benar  - benar menjadi pemimpin yang bisa dipandang dan dihormati.

2. Memiliki pengaruh besar ke orang lain
Pemimpin tanpa balutan pengaruh, seperti mobil tanpa sebuah roda yang melengkapinya. YA, mogok tak bisa jalan. Anggota yang kita pimpin ibarat roda yang membawa kita bergerak jauh kemanapun kita ingin. Makanya, tak lengkap jika hanya mimpi yang diejawantahkan dengan arahan, dengan tidak ada yang menggubris bahkan melaksanakan arahan itu. Aku sangat kurang di pengaruh, aku masih jalan sendiri, makan sendiri, kemana – kemana sendiri kaya tidak ada temannya. Pemimpin justru yang mampu membawa orang lain ikut dengan dia mencapai tujuannya. Aku haru berubah!

3. Dan Menggapai mimpi yang telah di susun
Dan pemimpin yang terakhir adalah pemimpin yang mampu menggapai mimpi yang disusun. Supaya kelak apa yang diamanahkan massa dapat dipertanggungjawabkan. Supaya semua kepuasan batin akan dijawab dengan terlaksananya mimpi – mimpi itu. Sampai saat ini aku kurang idealis menjaga mimpi. Maka besok, aku harus berpegang teguh dengan mimpiku itu.
Selesai.

Bagikan

Jangan lewatkan

Minggu 15
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

kritik sarannya sangat membantu Saya dan Anda berkembang menjadi lebih baik lagi.