Senin, 17 Juli 2017

Berangkat KKN TEMATIK ITB

Berangkat KKN TEMATIK ITB

Dikumpulkan di lapbas 15.30 untuk apel.
Aku sengaja telat karena mau tidur siang terlebih dahulu.
Akhirnya diantarkan oleh adik kelasku sampai ITB membawa carrier yg beratnya minta ampun. Apel nan sederhana kami lalui dengan berbagai sambutan turut melepas kepergian kami hari esok.
Pak sony, selaku perwakilan LK selalu mewanti2 keselamatan setiap pribadi yang didepannya.
Akhirnya apel selesai dengan doa nan khidmat dan kampi kumpuk per tema masing2.
Di tema infras, kami brifieng masalah persiapan esok hari keberangkatan disertai perkenalan tim ( kalau2 ada yg belum kenal) dan ditutup dengan jargon infras juga foto bersama.
Selanjutnya anak2 infras dari hms dikumpulkan di sekre, untuk diberikan sambutan pelepasan dan motivasi selama menjalani KKN di kuningan. Bersama wakahim internal bang arya, dan kadept kesra bang gholi kami dilepas dengan simple dan funny.
Malamnya di Masjid Salman ITB, kami memulai persiapan menginap disertai pemberian kaos dan uang saku selama KKN.
Lagi, tak lupa sebelum tidur kami nelakukan rapat kembal tetapi hanya untuk ring 1 saja. Banyak masalah yang masih tersisa kami coba tuntaskan agar keesokan pagi tidak ada masalah kembali.
Rapat selesai ketika jam mendekati pukul 11 malam. Kemudian kita berpisah untuk tidur.
Aku tak tidur setelahnya, demi menyelesaikan buku merah PSIK, aku membacanya sampai larut malam sekitar jam 12 an aku mulai tidur, dan sangat tidak nyaman disertai udara dingin dan alas kepala berupa lantai.
Tidur hanya 3 jam kurang. Kemudian ada hal sedikit memalukan ketika kancing celana ku putus, dan kemudian pagi2 sekali aku minta adik kelas ku yang mengantarkan aku kemarin untuk mengantarkan celana baruku sekitar jam 03.30 dini hari.
Setelahnya, kami sholat subuh bersama, persiapan packing, makan dan bernagkat ke truk masing2.
Setelah lengkap, kami memulai berdoa dan seiring doa selesai mesin truk menyala untuk siap berangkat. Kami siap untuk KKN!

Baca selengkapnya

Senin, 10 Juli 2017

Aku, Menwa, dan Banyak Hati yang Terluka

Aku, Menwa, dan Banyak Hati yang Terluka

tulisan ini berawal dari sebuah obrolan singkat (2 jam) yang tak direncanakan sebelumnya dan gak tahu kalau ternyata banyak hal yang menusuk hati yang membincangkan.
Ya, gak usah pakai prolog sendu karena ceritanya bakal sendu maka langsung saja.

Malam ini kampus ITB begitu dingin, mungkin karena aku belum adaptasi dengan udara kota Bandung lagi setelah lburan kurang lebih 1 bulan di Rembang yang 'panase pol'. jam menunjukkan pukul 19.45 saatnya aku berangkat ke selasar cctim (sebuah gedung di ITB yang punya alas yang lebar dan enak buat kumpul) untuk memenhi janji pertemuan antara Menwa dan LSS terkait kolaborasi OSKM 2017.

Kupegangi HP sambil menunggu partnerku datang. Ternyata Lita akhirnya datang setelah sebelumnya bilang kalau dia ketiduran (Gila, mungkin kuliahnya hari ini capek banget kali ya). Jadi temen menwa ku satu ini dia berkuliah Manajemen di ITB yang kalau periode libur gini pasti kuliah, sedangkan anak teknik lainnya libut. Karena mereka lulusnya 3 tahun, sedangkan anak teknik normalnya 4 tahun. jadi ada percepatan dan pemadatan jam pelajaran saat liburan. Lita adalah orang yang nantinya bertanggung jawab terhadap keberjalanan acaranya ini, makanya ku ajak. Ibaratnya aku adalah seorang kepala bidang di organisasi, dan dia ditunjuk sebagai ketua acara dalam bidang yang kujalanin.

Obrolan tak berlangsung berlarut larut dan sangat sehat (dalam artian berjalan lancar - lancar aja, cepet menemukan win solution-nya). Dan pihak LSS pun sangat terbuka menerima tanggapan yang ada. dan akhirnya obrolan selesai. aku berniat ingin membahas evaluasi kegiatan setelah rapat LSS dengan Lita yang nanti beranggung jawab atas kegiatan ini. Tapi ternyata bahasan kita menuju ke asam pait di Menwa. ini jadi sesi sinetron.

Pertama karena Lita mengeluh dia sangat capek karena padatnya kegiatan hari ini, lalu terpelatuk dia membahas dirinya yang sudah mau mendekati tingkat akhir dan mau lulus dari ITB dan masanya di menwa juga mau habis. Dan sampai saat ini dia meratapi mengapa dirinya sampai sekarang ga mendapatkan jabatan sepertiku, yang notabene seharusnya masa di kampus menyisakan 1 tahun lagi. Apa karena sistem menwa yang berbeda, atau karena lebih ke arah bahwa Menwa itu full keputusan danyon, bisa dibilang Danyon memberi keputusan seperti Sabda Tuhan saja, ga bisa dilawan.

Kemudian berlnajut ke masalah mengapa banyak orang yang meninggalkan menwa , ibarat putus daun satu - satu dari tangkainya. Ketika kami bercerita tentang tidak aktifnya lagi si X dari Menwa. Uniknya Ternyata cerita kami berbeda, aku yang mendapat cerita dari kubu si X alasan kuat mengapa dia tidak aktif lagi. Dan Lita yang mendapat cerita dari kubu lain yang menjadi Antitesis nya kubu Si X mengutarakan cerita yang berbeda lagi.

Ya, kehidupan di menwa sekompleks itu. kalau kata senior saya, bahwa menwa itu ada 2 peran. Menwa sebagai UKM dan menwa sebagai resimen mahasiswa itu sendiri. Menwa sebagai UKM adalah sebuah UKM biasanya wadah kecil kita untuk mengembangkan potensi diri dan dapat berorginasasi sehingga menghasilkan sebuah keluarga baru. Sedangkan menwa sebagai dirinya sendiri adalah menwa yang memiliki segala kompleksitasnya dengan kegiatan dan kejaran yang bertumpuk - tumpuk, ibarat seorang karywan yang kerja dengan perusahaannya dan mempunya target tahunan dan target inovasi yang harus dikejar supaya terlaksana.

masalah utama dari hal ini adalah benar - benar dari sudut pandang, komunikasi , sehingga menghasilkan sebuah kekecewaan. Orang tidak akan tahu apa yang kamu harapkan, apa isi hatimu, apa yang kamu idam -idamkan jika kamu tidak mau Komunikasi. Hal inilah yang sering menimbulkan kekecewaan. Ketika si A ingin mendapatkan 100% dari suatu hal, dan ternyata dia diberi hanya 50% dari apa yang dia harapkan karena si Bosnya hanya tahu dia pantasnya mendapatkan segitu, atau visible nya dapat tanggung jawab segitu. Yang ada hasilnya hanya satu, kekecewaaan karena tak sesuai apa yang diharapkan. "Yang tahu kamu, adalah dirimu sendiri". Kalau ga pernah kamu omongin mana bisa tahu orang kamu pengennya apa. tapi juga kadang ga enak kalau meminta kehendak di depan orang, inilah yang menajdi penghambat masalah.

Seniorku pernah berkata, "Mulailah menonton film, dengan zero expectation maka kau tak akan kecewa karena banyak hal - hal yang tidak kau sangka sebelumnya". Ya ekspektasi kadang memang sering terbalik dengan realita aslinya. Ini semua memang semua orang merasakan. Tapi sekarang semuanya tinggal tergantung kita menyikapinya, mau se-Kecewa apa kita kelak.

Dan aku gak habis pikir kenapa temanku yang harusnya dapat hal lebih, tapi malah hal tersbeut diberikan kepada orang lain. ibaratnya dialah yang pantas dapat rezekinya, tapi malah orang lain yang dapat. Hah, hidup memang kompleks. gak bakal kelar kalau kita ngulik - ngulik dan meratapi hidup ini terus.

aku jadi inget kata - kata temenku dulu , Azmi Zain " Kebahagiaan adalah bukan dari apa yang kita dapat, tapi apa yang kita syukuri". Ya sebenarnya mungkin kita kurang bersyukur apapun pemeberian Allah kepada kita pasti akan ada hikmahnya. untung2 kan kita dikasih 50% kalau ga dikasih semua mau gimana? bunuh diri? ngga kan. intinya bersyukur, hidup ini pasti penuh dengan liku dan perbedaan. kalau hidup itu satu warna, ga bakal ada kata indah untuk pelangi bukan:).

ya mungkin sekian goresan ini. kututup dengan tarikan tangan posisi mau tidur hehe. ya semoga dapat menjadi refleksi khususnya buat aku sendiri.
Baca selengkapnya

Senin, 03 Juli 2017

Kehidupan Zaman Sekarang

Kehidupan Zaman Sekarang

Entah kenapa generasi sekarang sangat bergantung dengan yang namanya HP
Padahal bukan itu yang diharapkan.
Sekarang banyak anak SD yang telah lancar menggunakan HP, memainkan,

Kebayang tadi pagi banget saat nganterin sepupu daftar SMP.
Memang masih hari liburan, tapi mereka bisa tahu informasi kalau bisa ngambil berkas di sekolah. Semua didapat dengan mudah lewat informasi HP.
Kata sepupuku mereka dapat lewat grup bbm. Gila anak sd udh punya grup bbm!
Dulu aja aku punya bbm zaman SMA kelas 2 itupun emang tuntutan kebutuhan.

Kalau dulu zaman SD mau kumpul ya tinggal sorenya pada kumpul dilapangan terus main bola ngobrol2 buat daftar besok. Dan semua info tercurahkan demgan interaksi secara langsung.

Sekarang?
Ya begini

Baca selengkapnya
Kehidupan Zaman Sekarang

Kehidupan Zaman Sekarang

Entah kenapa generasi sekarang sangat bergantung dengan yang namanya HP
Padahal bukan itu yang diharapkan.
Sekarang banyak anak SD yang telah lancar menggunakan HP, memainkan,

Kebayang tadi pagi banget saat nganterin sepupu daftar SMP.
Memang masih hari liburan, tapi mereka bisa tahu informasi kalau bisa ngambil berkas di sekolah. Semua didapat dengan mudah lewat informasi HP.
Kata sepupuku mereka dapat lewat grup bbm. Gila anak sd udh punya grup bbm!
Dulu aja aku punya bbm zaman SMA kelas 2 itupun emang tuntutan kebutuhan.

Kalau dulu zaman SD mau kumpul ya tinggal sorenya pada kumpul dilapangan terus main bola ngobrol2 buat daftar besok. Dan semua info tercurahkan demgan interaksi secara langsung.

Sekarang?
Ya begini

Baca selengkapnya
Kehidupan Zaman Sekarang

Kehidupan Zaman Sekarang

Entah kenapa generasi sekarang sangat bergantung dengan yang namanya HP
Padahal bukan itu yang diharapkan.
Sekarang banyak anak SD yang telah lancar menggunakan HP, memainkan,

Kebayang tadi pagi banget saat nganterin sepupu daftar SMP.
Memang masih hari liburan, tapi mereka bisa tahu informasi kalau bisa ngambil berkas di sekolah. Semua didapat dengan mudah lewat informasi HP.
Kata sepupuku mereka dapat lewat grup bbm. Gila anak sd udh punya grup bbm!
Dulu aja aku punya bbm zaman SMA kelas 2 itupun emang tuntutan kebutuhan.

Kalau dulu zaman SD mau kumpul ya tinggal sorenya pada kumpul dilapangan terus main bola ngobrol2 buat daftar besok. Dan semua info tercurahkan demgan interaksi secara langsung.

Sekarang?
Ya begini

Baca selengkapnya