Selasa, 02 Januari 2018

Rehat yang melelahkan


Setelah Kadpas 2017 ini selesai, sebenarnya banyak hal yang kutinggalkan dan harus kembali lagi kucek satu persatu. Ya, aku tak mau dinilai orang yang lepas tangan terhadap suatu hal. Waktu itu waktu menunjukkan sisa 2 minggu menuju UTS di sipil. Ya di jurusan kami, UTS dilaksanakan 1 minggu full, jadi beanr2 akan menyita waktu nantinya. Tetapi aku masih punya kekhawatiran terhadap beberapa hal yang kutinggalkan selama mngurus Kadapas. Oleh karena itu kuperbaiki satu persatu hal – hal tersebut. Beberapa Hal yang kuurus pertama kali yaitu kembali ke Menwa dan Kolaborasa.
One to One
Hal yang membuatku tambah stress dibuatnya adalah, aku ditunjuk sebagai KasiOps Diksar Menwa melaului surat penugasan resmi. Mungkin tidak terlihat begitu wah, cuman dulu pernah kujelaskan bahwa ops/operasi adalah otak dari batalyon, maka kalau aku ga berjalan Diksar ga akan jalan juga. Padahal Diksar merupakan ajang tahunan terbesar dari Menwa Yon I, sebagai kaderisasai pertama untuk memilih anggota baru. Seluruh elemen terlibat disini, mulai junior-senior yang masih aktif, organic tentara, sampai Alumni yang jauh jaraknya dariku pun turun memantau kaderisasi ini. Ya, bagiku memang seharusnya seprti itu. Kaderisasi merupakan Ruh Utama Organsiasi, serumit apapun urusan organisasi, tetapi urusan kaderisasi tak boleh lepas darinya. Ya, biarkan semua polemic ini let it flow dan lihat bagaiamana muaranya kelak.
Hal pertama yang bergegas kulakukan di Menwa, bukan langsung memegang tentang diksar, namun menyapa anak2 stafku yang telah lama kutinggalkan. Ya, akhirnya aku coba untuk bertemu full team dengan mereka. Membahas kedepannya, dan membagi2kan peran ke mereka dalam keberjalanan batalyon ini. Karena kutahu aku tak bisa sendirian, maka mulai saat ini kuputuskan untuk kerja bareng dengan mereka. Stafku sendiri hanya berisi 4 orang. Bukan karena sepi, tapi karena jujur anggota menwa ga seberapa juga dan dengan harus mengurus kegiatan yang sangat banyak dan memeras otak dan fisik. Tapi inilah yang membuat anggota menwa cepat berkembang, seperti slogan kita never crack under pressure. Stafku sendiri terdiri dari Ashari MS’16, Agustion TK’16, Gading EL’16, dan taufik GL’16. Ya mereka lah yang kupikirkan pertama selama rehat ini. Dan menitipkan pesan2 perjuangan kedepannya, jika aku nantinya bakal hilang dan sibuk lagi di luar.
                Selain karena tugasku sebagai kepala mereka, aku pun punya keinginan untuk emncalnkan diridi HMS kelak. Oelh karena itu saat itu aku harus membagi awktu untuk menyusun meted efektif kelak dalam meninggalkan mereka, dengan pelan2 untuk ebiarkan merea mandiri. Selain koalboras, menwa, mneyusunn konten pemilu, akademik juga mulai mencekam. Tubs yang dlu tidak ada banya seama kadpas, sekarang mucnul atu persatu, dan akhrinya aku juga membagi waktu untuk ikut lomba essai persoa.Bukan karena ego tinggi, tpi karena telah terlalu bnayk kesibukanku, akutakut harus mneinggalkan mereka setelah bergabung. Karena aku yakin merekalah kader – kader penerusku nantinya.
                Beberapa hal baru yang sebenarnya aku sempat terkejut adalah penggantian Wakil Komandan baru dari Wahyu OS’15 ke Iqbal OS’15. Ya sebenarnya sudah bisa diprediksi, wahyu pun harus segera turun dari masa jabatannya. Tapi kupikir Iqbal bakal bisa sebaik wahyu nantinya. Pantas lah.
Bersama Iqbal Wadan Yon I 2017/2018

Beralih ke kolaborasa pun sama, aku segera mengadakan agenda kumpul rapat untuk membahas kajian akhir bulan, dan rapat dengan anak2ku ini. Ya banyak PR sebenarnya yang kutinggalkan ke mereka sendirian selama mengurus Danlap Osjur ini. Tapi kembali, aku bersyukur mereka bukan anak yang manja. Dan mereka terbukti mampu melakukannya. Tugasku akhirnya di kolaboras untuk waktu ini kututup dengan orang – orang ring 0 yang membantuku dalam keberjalanan. Aku mendapat tambahan Ina IF’15 sebenarnya teman SMP ku dan Muthia MT’16 , anak mentor ku di LKM 3 sebulan kemudian sebagai PJ Kajian akhir Bulan.
UTS pun berlalu dengan hati pasrah akan hasilnya…..
Datang Akan pergi
                Setelah badai UTS selesai, apa yang menjadi fokus utama HMS selanjutnya adalah Wisuda Oktober. Ya , sebenarnya di ITB ada 3 sesi Wisuda yaitu April, Juli, dan Oktober. Dan Oktober sebenarnya agenda arak2an teramai, karena biasanya anak ITB secara standar lulus pada bulan ini. Tetapi, di HMS sendiri angkatan yang lulus yaitu 2013, sebagian lebih telah lulus pada wisuda juli kemarin, praktis tersisa 30an orang tersisa dari total 160 per angkatan. But, orang2 tersisa disini adalah orang2 aktivisi di masa kepengurusannya. Ya, beberapa angkatan 13 yang lulus bulan juli ini ada Ketang sekaligus Sekjen BPA HMS , Rikardy Siagian, Ada Danlap HMS , Amoy dan Furqon, Ada Kesra HMS, Najmi dan bang pasca masa aktif penjaga nilai di HMS. Ohiya terakhir, abang panutanku Juniantoro Suryanto Kahim HMS. Mereka adalah orang2 hebat pada zamannya, dan seakrang terpaksa disambut semesta untuk segera berkontirbusi untuk bangsa dan negara.
                Salah satu hal yang menjadikan ajang wisuda ini bagiku merupakan sebagai titik revolusi adalah pelepasan kahim sekaligus abang bagiku dan angkatanku Juniantoro. Kalau kusebut bang juni mungkin bukan sosok leader yang sempurna, karena lebih pantas mereka kusebut sebagai Hero HMS. Dia pejuang yang tidak banyak dikenal karena banyak cekcok dalam berpendapat, tapi ksatria yang langsung berjuangn dengan tindakan. Panjang ceritaku dengan Abangku ini, mulai awal kenal saat Pondasi dan sampai dirinya lulus. Hingga terakhir kali pesan yang dititipkan adalah “ Aldy, titip HMS kedepan ya”.
Bersama Bang Juni

HMS ada di depan mata
                Dari kata – kata itu sejenak kurefleksikan diri tentang diriku dan HMS kedepanya.  Aku mulai berpikir tentang jejakku selama ini, dan yang paling menjadi dorongan adalah Komitmen ku saat Kadpas dulu. Aku terhentak seketika, mungkin ini kesempatan langka ku. Dan selanjutnya tinggal kita lihat bagaimana tanggapan semesta terhadap mimpiku ini.
Wira – wiri lain
Banyak hal yang kulakukan, ya selain mulai menyusun kesiapan konten untuk pencalonan. Aku juga mulai coba ikut lomba individu yaitu water project, dari Himasda ITB, ya walaupun akhirnya aku ga juara juga sih selanjutnya mengurus Kembang (Keluarga Paguyuban Bandung Rembang), diminta mengisi nasionalisme dalam LKO HMFT. Berikut beberapa foto rehat melelahkan yang ada.

Sekian.
LKO Nasionalisme di HMFT

Makrab Kembang

Kulap Sipil di HMFT

Upacara Sertijab Wadan, Aku sebagai Danup

Shell Campus Week di Kampus

Wisnight Oktober HMS, kiri : Rama, cici, dian, aku.

Bagikan

Jangan lewatkan

Rehat yang melelahkan
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

kritik sarannya sangat membantu Saya dan Anda berkembang menjadi lebih baik lagi.