Selasa, 02 Januari 2018

Kaderisasi Pasif HMS ITB 2017

Setelah hampir vakum dari HMS mulai dari liburan sampai Awal masuk kuliah. Kuniatkan diriku untuk kembali ke Rumahku sehari – hari, di Himpunan Mahasiswa Sipil. Taka da yang berubah selama kutinggalkan, kecuali Wisuda Juli yang kulewatkan begitu saja karena sedang KKN di Kuningan dan Persiapan Kadpas. Ya, semenjak ga kepilih menjadi seorang Koormat di Kadpas, lantas aku memang tak berporgress apa – apa, selain ikut forkad (forum kaderisasi) dan membantu Koormat terpilih, Doni SI’15 dalam penyusunan alur materi. Toh, aku juga sebenarnya ga bisa membantu banyak disini karena KKN.
Ceritaku panjang dalam kaderisasi pasif ini. Dan Lelah ku dalam semester 5 benar2 dimulai dari kaderisasi pasif ini. Bayangkan intensitas menginap di sekre himpunanku naik drastic selama Kadpas, terhitung 3x dalam seminggu aku tidak pulang ke kosan, bahkan bisa lebih kalau benar2 dibutuhkan. Ya, keletihan itu harus kutanggung demi kontribusi maksimal selama perhelatan sekali dalam setahun ini. Beberapa bagian cerita akan kubagi2 menjadi beberapa aspek, dikarenakan rentang waktu yang lama dan loncat2 dalam aku mengikutinya.
Segala persiapan Kaderisasi yang ada selama Kadpas.
Jadi ada beberapa jenis persiapan yang diadakan dalam kadpas ini. Ada forkad, persentasi, simulasi, brifieng dan segala macam persiapan lain tergantung kebutuhan dari panitia kaderisasi.
Forkad (Forum Kaderisasi) adalah sebuah forum angkatan yang membahas perumusan materi & metode yang digunakan selama proses kaderisasi ini. Dalam keberjalannya forkad digunakan juga sebagai persiapan dalam hal nanti persentasi ke BP Kaderisasi dan selurh BP HMS kedepannya. 2 kali Forkad, aku datang dan hadir meramaikan, namun selanjutnya aku tak bisa lagi menjanjikan diriku ada karena kesibukan yang telah aku ceritakan sebelumnya. Aku pun baru bisa ikut join kembali terhitung pasca KKN dan ketika mengikuti sekdan, akrena disitu aku benar – benar berusaha untuk fokus di Kadpas ini. Tapi, sebenarnya aku kurang suka dalam teknis di forkad ini, ga semuasih ada beberapa hal seperti orang2 yang terlibat adalah itu2 saja tidak melibatkan angkatan, dan suara/aspirasi yang masuk juga sudah bisa ditebak arahanya keman, minim pengembangan dan kreasi dari berbagai orang. Ya hal ini akan lain kali kupublikasikan di tulisan selanjutnya. Tapi jujur sampai saat ini pun aku hanya bisa dalam konteks mengkritik dan belum tahu bagaimana solusi memperbaiknya.
Selanjutnya Persentasi, merupakan ajang sidang materi dari Pankad ke BP HMS terutama BP Kaderisasi. Disini lah kekeluargaan kami diuji, karena semakin emdnekati akhir kami dituntut untuk semakin memperbnayak jumlah kehadiran. Ya, jujur susah sekali menarik – narik teman untuk hadir disini. Tapi ya, inilah keseruan dalam berhimpun. Aku sadar, bahwa sebenarnya bukti kekeluargaan kita dibuktikan disini untuk saling peduli. Namun , aku sekali lagi dikecewakan karena prosesnya, pernah suatu waktu dengan kuorum 100 orang, aku disuruh menjemput kuorum ke 100 tersebut ke kosannya, padahal yang bersangkutan adalah perempuan dan dalam keadaan sakit. Akhirnya aku meyadari bahwa semua ini menjadi sebuah ‘salah kaprah’ dalam prosesnya. Karena kekeluargaan bukan dinilai dari jumlah yang datang, tapi kepedulian mereka terhadap angkatan.Kalau sudah tahu hal ini dari jauh2 hari, takkan mungkin mereka (angkatanku) bisa melepaskan hal ini terjadi apalagi dengan kondisi  yang mengenaskan saat forum.
Sekolah Komandan Lapangan HMS ITB 2017
Setelah kembali lagi ke HMS, aku langsung memutuskan untuk mengikuti sekolah komandan lapangan HMS ITB 2017. Alasanku simple, aku tak mau vakum untuk menggelisahkan tentang HMS, aku mau tetap sadar bahwa HMS tetap menyala karena orang2 yang terus berpikir tentang dia dan mau merubahnya. Untuk itu aku coba keluar jalur ku dan mengikuti Sekdan ini. Awalnya ada 8 calon dari angkatanku saat pertemuan pertama kali jam 14.00 WIB. Calonnya aku, kenan, regina Martha (cici), naresh, dwima, ading, icel, dan mala yang ternyata menyatakan keluar sebelum hari pertama belum resmi dimulai.
Pada sekolah danlap ini banyak hal yang aku dapatkan selama proses pengkaderan. Ya walaupun menurutku tidak terlalu berat secara fisik dan mental, namun banyak hal baru yang kudapatkan. Aku yang notabene tidak pernah mengikuti kegiatan panitia lapangan di terpusat apalagi diklat dan semacamnya jadi mendapatkan tambahan ilmu yang sangat berharga. Beberapa hal baru seperti penggambaran Peta ITB dan simbol2nya, lalu materi Olah suara yang sangat membantuku dalam orasi nantinya. Ya, kesigapan kami pun dilatih, dengan diklat yang dimulai pasti diatas jam 10 malam dan selesai maksimal jam 3 malam membuatku harus benar – benar bisa management chaos ini. But, ya inilah yang membuatku berkembang.
Sehari2 tugasku adalah menjalani rutin fisik, dan bayar hukuman, dan materi2 yang diperlukan seorang danlap dalam teknis kadpas kelak. Tetapi ada beberapa hal yang kusuka dalam sekdan ini seperti. Kenikmatan menatap langit yang dihiasi bintang – bintang walaupun tak banyak. Yang aku kejutkan adalah aku pertama kali sadar melihat bahwa Kota Bandung juga bisa menggelar hamparan bintang walau dengan kondisi metropolitannya, tapi yang pasti diatas jam 10 malam ke atas. Aku bersyukur mendaptkan spot baru tempat kumpul danlap ini sebagai spot untuk menyendiri dan refleksi kehidupan yang penat ini. Ya, tempat ini biasa disebut oleh anak HMS sebagai Benteng, karena bentuknya yang menyerupai benteng – benteng pada zaman kuno.
Scaffolding
Ya, walaupun resmi selesai pada saat akhir september, namun kadpas masih ada secara informal melalui kegiatan Proyek Angkatan Sipil 16. Proyek angkatan kali ini bernama Scaffolding, yang ketika kutanya ke angkatan 16 ternyata tidak ada kepanjangannya. Sebenarnya sejenak aku bernostalgia terhadap kehidupanku satu tahun dulu, ya aku adalah ketua Proyek Angakatan Sipil 15, acara pertama angkatan bagi kami dulu Kuya Kuyi Sabana. Dulu acaraku bernama Pondasi 15 yang memiliki kepanjangan Pengabdian Oleh Untuk dan Dari Sipil 15.   Aku sendiri tak mengikutinya secara menyeluruh dan intensif, karena kesibukan ku setelahnya. Sebenarnya banyak yang ingin aku turunkan dan ajarkan  sebgai evaluasi tahun lalu terhadap proyek ini, namun kembali apa dayaku yang setelahnya harus persiapan dengan berbagai macam hal, termasuk pencalonan KAHIM HMS. Keter-chaos-an akademik juga menambah runyam kehidupan semester 5 ini. Sebenarnya, Aku sudah menawarkan anak2 scaffolding untuk bertanya kepada pengurus2 pondasi dulu untuk saling bertukar pikiran jika ada kendala, namun mungkin tidak berjalan efektif kurasa, karena akupun tidak memfollow-up nya. Ya, walaupun banyak kekurangaku dalam memantau proyek ini, tapi mereka dapat menjalankannya dengan lancar. Banyak sih beberapa evaluasiku, tapi next time kalau ada waktu kutuliskan dalam sebuah tulisan yang lain lagi.
Komanda Lapangan HMS
Akhirnya terpilih 4 nama yang mewakili HMS ITB dalam Kaderisasi tahunannya sendiri ini. Pertama Raditya Nareshwara ( Danlap Keamanan, Nilai Apresiasi), Kenan (Danlap Mentor, Nilai Kekeluargaan), Aku sendiri ( Danlap Medik, Nilai Komitmen), dan Regina Martha ( Danlap Tadis, Evaluator). Ya kami dipilih dari 7 calon yang berjuang sampai akhir. Uniknya danlap2 yang terpilih tak satupun dari anak panlap oskm. Setiap Danlap bertanggungjawab atas 2 hal, terkait tanggung jawab fungsi structural, dan tanggung jawab nilai. Dan menurutku ini hal yang sangat bagus mengingat kita akan memegang nilai ini sampai keberjalan seumur hayat di HMS ITB. Diklat pun masih beberapa kali berjalan walaupun kami telah terpilih, karena perjuangan tambah berat bahkan ketika ini dimulai. Teklap adalah sehari – hari makanan kami, simulasi menjadi rutinitas kami, dan kora2 digrup seakan sudah menjadi ciri khas kami di grup saat itu. Satu hal yang paling kudapat adalah bagaiman kerja tim dengan mereka sehingga Kadpas ini berjalan sukses. Aku sadar aku banyak kekurangan sebagai sosok Danlap saat itu, tapi aku bersyukur karena banyak pelajaran moral yang kudapat selama prosesnya.
“ Danlap HMS adalah role model HMS”
“ Danlap HMS adalah orang yang terakhir menyerah disaat yang lain telah menyerah”
-          Kalimat terakhir yang kami ucapkan sekeras mungkin saat pelantikan HMS 16. Merupakan peresmian dari DANLAP Kadpas menjadi DANLAP HMS.
 
Dari kiri, Cici, Aku, Kenan, Naresh

Thanks to : Alif Muhammad Reza ( Koorlap kami, sekaligus orang yang berpesan besar membawa kami sampai posisi ini, maaf ya tidak disebut ke dalam cerita, karena baru keinget di akhir dan bingung mau ditambahkan dimaa)

Bagikan

Jangan lewatkan

Kaderisasi Pasif HMS ITB 2017
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

kritik sarannya sangat membantu Saya dan Anda berkembang menjadi lebih baik lagi.