System
di HMS
Sebenarnya
ini paradox
Aku
bilang akar masalahnya dari BPA, ada yang bilang dari kadpas , ada yang bilang
dari Swasta
1. BPA kurang dapat menjalankan fungsi.
Jikalau BPA menyruh BP untuk meminimalisir fungsi apadaya bahwa ternyata BPA
sendiri yang gabisa menjalankan fungsi dengan baik.
2. Komisi aspirasi dihapuskan dengan
kewajiban menarik aspirasi bagi setiap anggota BPA
3. Terkait perbaikan system serahkan kepada
komisi perbaikan system dengn berbagai syrat
Seharusnya
system HMS lebih ideal.
BPA
-> BP -> Senator
Karena
BP kebutuhannya berasal dari anggota, harusnya partisipasi bisa banyak ya ngga
Evaluasi
dari BPA apa :
Senator
apa :
BP
apa:
Seharusnya
HMS yang ideal adaalah HMS yang memiliki dan dimiliki oleh anggotanya, dan
dekat satu sama lain terlepas dari asal-usul dan angkatannya. Saat semua
anggotanya merasa sebagai satu kesatuan dan satu keluarga, yang Bangga akan
identitasnya.
Anggota
BPA saat itu adalah orang yang paling dekat dengan rekan2 se-angkatannya,
sehingga jika orang2 memiliki saran dan keluhan tentan himpunan, tidak ada
seorang pun yang sungkan bercerita kepada anggota BPA. Jika anggota BPA sedang
memiliki waktu kosong di luar kesibukan akademik, mereka akan selalu mengajak
ngobrol rekan2 seangkatannya yang mereka jumpai, untuk menyampaikan informasi
maupun bertanya tetang semua isu yang ada. Ngobrol bisa dimana saja; di meja
himpunan; di sela2 kegiatan bergosip; di kos teman saat belajar bareng, di SL
saat waktu luang, di kantin, endaraan umum, main futsal, saat lari pagi, di mana
saja, kapan saja. Andai DPR Indonesia seperti ini
Dan
hal ini dimungkinkan karena semua anggota BPA tidak ada yang menjabat apapun
saat program kerja BP. Murni sebagai pengawas dan berkonsentrasi pada
pekerjaannya.
Kemauan semua anggota himpunan
ditampung dan disampaikan BPA kepada sang Kahim, yang memang dekat dengan semua
massa. Dikenal angkatan bawah sebagai figure yang tidak sombong dan mau berbagi
nilai2 ;dicintai angkatan sendiri sebagai rekan yang dekat di hati dan selalu
bisa mengajak teman2nya untuk bekerja Bersama, dan dihormati angkatan atas
sebagai pemimpin muda yang terbuka terhadap saran dan kritik namun tetap tegas
dan visioner
Antara
Sang Kahim dan BPA tidak ada batasa formal; BPA berperan sebagai rekan sekerja
Kahim. Nasihat2 yang diberikan tidak melulu formal; keluhan seorang anggota
saja dapat langsung diberitakan BPA kepada Kahim, sehingga sang kahim tahu
benar concern dari tiap2 anggota himpunannya yang berjumlah 500 orang itu,
orang per orang.
Sang
Kahim bekerja bersama2 timnya yaitu Badan Pengurus. Istilah Kadept pun bergeser perlahan
digantikan koordiv; karena semua anggota divisnya ikut berperan. Ikut
bekerja, dan ikut berpikir dalam menentukandan menjalankan proker2nya sehingga
tugas sang Koordiv hanya me-manage ide2 dan pekerjaan anggotanya. Bukan lagi
menjadi sumber tunggal, ide2 dan penentu tunggal kebijakan yang sering terjadi.
Meskipun tanggung jawab atas departemen dipegang oleh sang Kadept, namun sang
Kahim atau siapapun itu tidak perlu bertanya pada Koordiv jika ingin mengetahui
progress departemennya. Cukup
tanyakan kepada salah satu anggotanya, karena semua anggota mengenal
departemennya sebaik Kadept.
Semua
anggota himpunan selalu tahu segala perkembangan terkini tentang himpunan.
Selain karena anggota2 BPA yang tiap
hari tidak kenal Lelah menyampaikan info2 kepada semua orang yang mereka
temui, juga karena Departemen
Medkominfo yang tiap hari rutin menerbitkan selebaran tentang isu apapun yang
terkini di kelas2.
Acara2
rutin himpunan disambut baik oleh semua anggota. Semua mau berparitsipasi,
semua mau memiliki.Form2 oprec kepanitian selalu terisi penuh, dan semua yang
mengisi tidak hanya ikut2an namun sungguh ingin bekerja. Tidak ada Batasan
angkatan. Anggota2 yang sudah
tingkat 3 dan 4 ikut hadir di lapangan2 saat acara2 syukuran wisuda dan acara2
lainnya.
Karena
banyaknya sumber daya anggota untuk kepanitiaan, tidak ada lagi orang yang
terpakasa mengorbankan prestasi akademik untuk bekerja total di kepanitiaan
sedangnkan ada teman yang enak2an belajar. Senua kegiatan di tiap departemen dan tiap acara
dilakukan dengan pembagian kerja yang baik sehingga semua orang memiliki waktu
belajar yang sama dan juwa waktu organisasi yang sama.
Dengan
demikian presatasi akademik
setiap anggota pun terjaga, apalagi departemen akademik rajin menggelar
kegiatan belajar bareng, tidak hanya menjelang ujian. Dan kegiatan ini
tidak membuat alergi orang2, karena dijalankan secara informal dan menyenangkan
sama hanya seperti belajar bareng saja. Orang2 yang mengadakan response ini
memang orang2 yang bisa menerangkan pelajarn dengan baik sehingga
penjelasaannya mudah dan enak dimengerti. Tujuan kegiatan belajar Bersama ini
tidak hanya untuk memperoleh nilai bagus, namun juga menumbuhkan minat dan
pemahaman terhadap mata kuliah yang diajarkan dan aplikasinya.
Tumbuhnya minat terkait keilmuan,
diiringi bagusnya prestasi akademik,
membuat anggota himpunan tertarik untuk terjun langsung dalam aplikasi. Program2 keilmuan yang dimtori BSO
kebanjiran pemniat. Sumber daya manusia yang luas membuat program2 nya
beragam lingkupnya. Mulai dari skala local-nasional. Nama HMS pun jadi masyhur
karena setiap anggotanya yang mengobrol dengan rekan2 mahasiswa dari jurusan
lain, semua dapat menceritakan dengan baik, karena mereka sendiri yang terlibat
di dalamnya.
Apalagi jika melihat acara2 HMS yang
selalu ramai karena semua anggotanya terlibat. Setiap pertandingan Olaharga yang melibatkan HMS selalu
dipenuhi penonton. Setiap himpunan yang akan tanding melawan HMS harus datang
lebih dulu untuk menjaga tempat duduk, kalau tidak mereka akan melawan lautan
jaket hijau berisi 2—an massa HMS yang sangat antusias mendukung timnya dagn
yel2 khas yang pasti dikenali seluruh mahasiswa ITB karena begitu sering dan
kerasanya dikumandangan, baik sat timnya menang atau kalah.
Makrab2 himpunan yang digelar
setidaknya 2kali satu semester, sekalu ramai. Wisudawan – wisudawan HMS meninggalkan kampusnya dengan
perasaan bangga karena diiringi
oleh 200an junior – juniornya yang mengarak mereka dari SABUGA menuju
sekre HMS, tempat prosesi himpunan dimulai.
Himpunan
pun mendapatkan beberapa tempat strategis seperti workshop dan SL berkat hubungan prodi dan himpunan
yang begitu baik karena citra himpunan yang bersih dan professional. Ruangan baru ini digunakan
dengan sebaik2nya oleh himpunan untuk berkegiatan. Dan untuk penjualan berbagai
macam barang dari Danus dan Majalah dari Cremona yang segera menjadi mesin
pencetak uang untuk HMS.
Divisi
BRT segera saja menjadi
salah satu departemen paling sibuk berhubung sekre himpunan yang harus dijaganya
bertambah besar dan orang yang datang ke sana ratusan jumlahnya. Buku2
bacaan bertebaran untuk dibaca anggota yang sedang santai2 tiduran di Kasur
sambil menonton televise atau minum2 kopi atau teh di kantin sekre. Semua
barang2 lengkap, semua itu berkat keuntungan dari dana usaha yang besar, yang
bahkan masih ada sisa untuk membantu rekan2 anggota himpunan yang kurang mampu.
Dalam menangani sekre himpunan, untunglah BRT tidak kelabakan karena bersih2
himpunan yang diadakan sebulan sekali selalu dibantu oleh anggota2 lain yang
banyak jumlahnya.
Sekre Himpunan menjadi pusat kekeluargaan
anggota dan selalu ramai.
Tpi kekeluargaan tidak terbatas di
sekre. Jika ada yang sakit atau kecelakaan, daam waktu 1x24 jam pasti telah
terkumpul uang sumbangna yang cukup untuk biaya pengobatannya,, yang diserahkan
langsung olehperwakilan himpunan yang dastang menjenguk. Tidak ada cerita yang
kuliahnya keteteran karena masalah keuangan. Semua ditanggung himpunan lewat
iuran Bersama yang dengan senang hti diberikan rekan2nya yang lebih mampu.
Setiap hari sekre himpuanan selalu ramai karena yang berulang tahun hari itu
pasti dikerjain dan dirayakan ukang tahunnya di sekre himpunan.
Segera saja HMS menjadi salah satu himpunan
yang disegani di ITB. Apalgi divisi ekstern rutin mengadakan kajian strategis
mengenai isu2 terkini kampusdan Indoesia,
tak jarang mengundang anggota dari divisi lain, dan selalu diikuti sang Kahim.
Hasil inilah yang disuarakan pada forum2 massa ITB, yang selalu mendapat aplaus
dari mahasiswa2 lainnya karena kajiannya yang berbobot, mendalam, dan tepat
sasaran. Isu2 tersebut selalu dikomunikasikan divisi Kominfo kepada semua
anggota himpunan baik selabaran harian, mahalah bulanan, maupun media2 lainnya.
BPA pun rajin memebrikan lewat obrolan2 informal keseharian. Semua anggota pun paham tentnag isu2
yang ada di kampu dan Indonesia,dan paham serta mendukung sikap himpunannya
mengenai isu tersebut. Maka di forum2, omongan orang berjaket hijau tua
selalu disimak dengan baik siapapun dia.
Hal ini sangat memeprmudah tugas Senator
dalam menarik dan menyuarakan aspirasi; senator HMS adalah seorang yang dekat
dengan semua kalangan di himpunan, dipercaya dan dicintai semua golongabm
dipercaya dan dicintai semua golongan,
bekerja secara total, dan mengabiskanwaktunya untuk memahmi suara himpunan
sertamneyuarakannya dengan diplomatis dan mengena di kongers KM-ITB. Tugsnya
menjadi jauh lebih mudah karena dia tidak pelru menggali untuk mendapatkan
aspirasi anggota, aspirasi tersebut sudah bermunculan di atas tanah dan tinggal
dikeruk saja.
Pendapat
seanotr HMS selaku perwakilan himpuann yang maju puns elalu mendapat perhatian
khusus ari himpunan2 lainnya. DItabah lagi berhasilnya penananamn nilai2 di
atas telah membuat anggota HMS sadar apa artinya berKM-ITB. Seingga bnayak
kader2 HMS aktif di kegiatan terpusat lainnya, nilai2 yang mereka dapat di HMS
ditularkan kepada rekan2 mahasiswa sehingga kemahsiswaan ITB cepat atau
lambatmenjadi kemahsiswaan yang kuat dan dekat dengan smeua mahsasiwanya, dan
HMS memgegang peranan penting di dalam gerakan itu.
Start dimulai dari BPA Menjalankan fungsinya
Kahim yang baik
System BP dengan staff
Medkom menunjang dengan info2 proker himpunan
Akademik
Minat keilmuan -> BSO