Kamis, 07 Agustus 2014

Aku melihat dan Allah mendengar.

Assalamuaikum
Hai para pecinta internet. Hai para pembaca setia internet. Selamat malam
Fuuuh , maaf jika author tak menepati janjinya. Janji buat nulis di blog lagi. Maaf , maaafff bangett. Bukannya sombong dan pergi begitu saja meninggalkan blog ini. Tapi kesibukan dan ke(malas)an author membuat nya tak sempat meluangkan waktunya untuk sekedar ngepost bahkan bercerita. Banyak banget cerita author selama hampir 16 tahun tinggal di dunia ini. Tapi apa daya tangan tak sampai jatuh pada keyboard PC, alhasil tulisan yang berwujud angan – angan di pikiran sirna begitu saja.
Oke , to the point. Sesuai judul di atas. Emmm mungkin author akan bercerita sedikit tentang kegalauan nya minggu minggu ini. Bukan galau sih mungkin, tapi bisa dikatakan membebani pikiran. Dan sesuatu yang kebanyakan membebani pikiran itu banyak disebut sebagai masalah. (Okee masalah lagi masalah lagi nahh loo :v). Haha tapi oke jangan lagi dijadikan beban sendiri. Untuk itulah author ingin bercerita walaupun mungkin tak ada yang membaca, karena dengan menuangkan sedikit keluh kesah beginilah mungkin pikiran si author ini gak terlalu terfokus pada masalahnya lagi. Fokus fokuss!!. Haha. Okee , let’s start.
Aku, remaja berusia hampir 16 tahun duduk di bangku kelas 3 SMA N 1 Rembang. Di usia sepertiku , duduk di kelas 3 SMA itu hal yang tidak biasa. Sedikit unbelievable , tapi masih bisa diterima akal pikiran. Hari ini, H-2 dari ulang tahunku. ( lhoh harusnya seneng kan , knapa harus sedih). Iya , benar. Tapi tunggu, sebenarnya ini bukanlah masalah remaja biasanya yang banyak mengurus tentang cinta ataupun sekolah. Masalahku ini lebih menjurus kepada Masalah Ekonomi. Ya lebih tepatnya itu. Bukan apa – apa , tapi menjelang hari lahirku di dunia malah aku sendiri bingung ingin bagaimana dan apa yang harus kulakukan kedepannya. Bukan kedepannya lagi, mungkin aku akan bingung untuk melangkah  minggu depannya, besoknya, sampai harus bingung untuk melangkah (nanti)nya.
Aku memang bukan dilahirkan dari keluarga yang didepan rumahnya terpampang tulisan “Keluarga Tidak  Mampu”. Pendapatan kita juga cukup untuk menghidupi biaya keluarga lahir dan batin. Tapi ingat, dari tulisan di atas harus digaris bawahi kata cukup untuk menghidupi biaya keluarga . Ya benar, biaya keluarga. Bukan untuk biayaku sendiri. (Biayaku sendiri? Biaya apa ? SPP? Uang jajan? Bukankah sudah tercukupi?). dan sekali lagi akan kujawab ya benar sangat tercukupi. Untuk hidup per bulan memang cukup. Cukup tak ada sisa.
Oke singkatnya, sampai hari ini banyak tunggakan tunggakan yang menghantuiku. Mulai dari SPP. ( benarkh tidak cukup?) nggak, cukup kok. Cukup , jika biaya iuran yang lain sudah kubayarkan bulan kemarin. Dan kenyataanya aku tidak membayarkannya. Lebih tepatnya tidak membayarkanya karena digunakan untuk keperluan pribadi. Ya, ntah kenapa sebelum libur lebaran aku sudah dibri oleh orang tua biaya sekolah, tapi apa daya kebutuhan menghalangi jalanku ke ruang TU untuk membayarkannya, dan lbih nyaman berada di kantong dompet lebih lama. Dan yang lebih parahnya lagi, UANG ITU HABIS. Entah kemana perginya, entah kubarterkan dengan seplastik jajanan kota, entah tak sengaja diambil sedikit2 oleh ibuku, atau mungkin sudah jadi barang baru yang malah bisa dipakai di badan . ( sepatu, kaos, atau yang lain ). Jadi intinnya, untuk bulan ini sama saja aku akan membayar biaya sekolah 2 kali lipat dengan jatah yang masih tetap untuk 1 bulan. Itu baru biaya sekolah. Dan untuk perlu kuingat , aku juga masih tanggungan uang buku. Biayanya bisa mencapai 50-100 ribu. Nominal yang tabu untuk saat ini di dompetku.
Okee lanjut ke masalah biaya yang lain, yaitu masalah biaya servis Hpku yang rusak. HP kesayangan. Hp yang menghubungkanku dengan dunia luar. Dan sampai saat ini di kota ini tak ada yang bisa memperbaiki Hpku . satu2nya cara yaitu membawanya ke SC ( Service Center) nya di Semarang. Butuh biaya trasport, waktu, biay service , dll. Dan sekali lagi itu tidak murah.
Oke yang paling membuat galau terakhir adalah ketika tanggal 9 agustu tiba. Hari ulang tahunku. Bukan apa – apa, tapi kalian tahu sendiri jika setiap ada tradisi ulang tahun pasti juga ada tradisi makan – makan. Dan itu juga signifikan menghabiskan biaya. Karena sebagai ketua kelas aku tak ingin mngecewakan teman temanku sendiri. Teman teman yang sering kumarahi, yang sering kusuruh , yang sering bkerja dengan susah payah atas perintahku. Belum lagi biaya lesku yang belum terbayarkan. Ahhh , pokoknya begitulah gambarannya. Aku tak ingin lebih paranoid lagi.
Sekarang masalah solusi. ( masalah – solusi) kok solusi juga ada masalahnya sih. Lhahh ini, ketika aku memikirkan tentang solusi yang keluar malahan tulisan masalah. Karena solusi terakhir yaitu biaya THR ku yang lumayan banyak yaitu 850 ribu, habis dalam satu minggu hanya untuk memanjakan mata, dan untuk memanjakan badan juga. Jadi uang sebanyak itu habis untuk membeli sepatu, kaos, dan keperluan remaja lainnya. Oke itu solusi yang gagal, aku lanjut lagi ke solusi selanjutnya. Minta orang tua . ( hei, loe gila apa, orng tua susah payah beli makan ,bayar sekolah, bayar kehidupan keluarga, loe paksa bayar kebutuhan loe doang) okee2 itu emang bukan solusi sih. Belum lagi dikeluargaku tambah penghuni baru. Bayi bibiku yang dititipkan untuk sementara waktu di rumahku. Dan itu juga butuh susu, dan masih banyak lagi.
Okee mungkn terlalu banyak tulisan aneh ini. Tapi intinya , akhir2 ini aku sendiri sudah bingung mau berbuat apa lagi. Ikhtiyar sekeras apapun mungkin haslinya akan sama, yaitu nihil. Doa pun mungkin sudah diperbanyak. Tapi seperti judul post kali ini. Aku melihat  dan Allah mendengar. Aku sudah melihat semua masalah yang ada. Aku jug sdah melihat bagaimana masalah ini terjadi. Dan aku sudah melihat bahwa siapa yang salah dalam maslaah ini. Yaitu aku sendiri. Dan Allah pasti selalu mendengar doa dari setiap hamba-Nya. Ya itu pasti. (Dan mengapa ada yang sampai saat ini belum dikabulkan?)   . itu karena, doa kita saat mencapai Allah itu tidaklah mudah. Banyak hambatan disetiap jalan menuju kepada-Nya. Jadi intinya, banyak banyaklah berdoa kawan, jangan lupa selalu istighfar di setiap kesempatan. Fuuuhh pegl juga ternyata nulis. Hehe lumayan 1 jam membungkukan badan buat nulis .
 Okee semantara itu dulu dari author. Maaf jika ada salah kata di dalam tulisannya. Maaf kalau menyinggung perasaan anda. Lain kali kita akan berjumpa lagi di tulisan selanjutnya jika ada kesempatan. 
Akhir kata , wassaalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Bagikan

Jangan lewatkan

Aku melihat dan Allah mendengar.
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

kritik sarannya sangat membantu Saya dan Anda berkembang menjadi lebih baik lagi.