Senin, 17 Juli 2017

Berangkat KKN TEMATIK ITB

Berangkat KKN TEMATIK ITB

Dikumpulkan di lapbas 15.30 untuk apel.
Aku sengaja telat karena mau tidur siang terlebih dahulu.
Akhirnya diantarkan oleh adik kelasku sampai ITB membawa carrier yg beratnya minta ampun. Apel nan sederhana kami lalui dengan berbagai sambutan turut melepas kepergian kami hari esok.
Pak sony, selaku perwakilan LK selalu mewanti2 keselamatan setiap pribadi yang didepannya.
Akhirnya apel selesai dengan doa nan khidmat dan kampi kumpuk per tema masing2.
Di tema infras, kami brifieng masalah persiapan esok hari keberangkatan disertai perkenalan tim ( kalau2 ada yg belum kenal) dan ditutup dengan jargon infras juga foto bersama.
Selanjutnya anak2 infras dari hms dikumpulkan di sekre, untuk diberikan sambutan pelepasan dan motivasi selama menjalani KKN di kuningan. Bersama wakahim internal bang arya, dan kadept kesra bang gholi kami dilepas dengan simple dan funny.
Malamnya di Masjid Salman ITB, kami memulai persiapan menginap disertai pemberian kaos dan uang saku selama KKN.
Lagi, tak lupa sebelum tidur kami nelakukan rapat kembal tetapi hanya untuk ring 1 saja. Banyak masalah yang masih tersisa kami coba tuntaskan agar keesokan pagi tidak ada masalah kembali.
Rapat selesai ketika jam mendekati pukul 11 malam. Kemudian kita berpisah untuk tidur.
Aku tak tidur setelahnya, demi menyelesaikan buku merah PSIK, aku membacanya sampai larut malam sekitar jam 12 an aku mulai tidur, dan sangat tidak nyaman disertai udara dingin dan alas kepala berupa lantai.
Tidur hanya 3 jam kurang. Kemudian ada hal sedikit memalukan ketika kancing celana ku putus, dan kemudian pagi2 sekali aku minta adik kelas ku yang mengantarkan aku kemarin untuk mengantarkan celana baruku sekitar jam 03.30 dini hari.
Setelahnya, kami sholat subuh bersama, persiapan packing, makan dan bernagkat ke truk masing2.
Setelah lengkap, kami memulai berdoa dan seiring doa selesai mesin truk menyala untuk siap berangkat. Kami siap untuk KKN!

Baca selengkapnya

Senin, 10 Juli 2017

Aku, Menwa, dan Banyak Hati yang Terluka

Aku, Menwa, dan Banyak Hati yang Terluka

tulisan ini berawal dari sebuah obrolan singkat (2 jam) yang tak direncanakan sebelumnya dan gak tahu kalau ternyata banyak hal yang menusuk hati yang membincangkan.
Ya, gak usah pakai prolog sendu karena ceritanya bakal sendu maka langsung saja.

Malam ini kampus ITB begitu dingin, mungkin karena aku belum adaptasi dengan udara kota Bandung lagi setelah lburan kurang lebih 1 bulan di Rembang yang 'panase pol'. jam menunjukkan pukul 19.45 saatnya aku berangkat ke selasar cctim (sebuah gedung di ITB yang punya alas yang lebar dan enak buat kumpul) untuk memenhi janji pertemuan antara Menwa dan LSS terkait kolaborasi OSKM 2017.

Kupegangi HP sambil menunggu partnerku datang. Ternyata Lita akhirnya datang setelah sebelumnya bilang kalau dia ketiduran (Gila, mungkin kuliahnya hari ini capek banget kali ya). Jadi temen menwa ku satu ini dia berkuliah Manajemen di ITB yang kalau periode libur gini pasti kuliah, sedangkan anak teknik lainnya libut. Karena mereka lulusnya 3 tahun, sedangkan anak teknik normalnya 4 tahun. jadi ada percepatan dan pemadatan jam pelajaran saat liburan. Lita adalah orang yang nantinya bertanggung jawab terhadap keberjalanan acaranya ini, makanya ku ajak. Ibaratnya aku adalah seorang kepala bidang di organisasi, dan dia ditunjuk sebagai ketua acara dalam bidang yang kujalanin.

Obrolan tak berlangsung berlarut larut dan sangat sehat (dalam artian berjalan lancar - lancar aja, cepet menemukan win solution-nya). Dan pihak LSS pun sangat terbuka menerima tanggapan yang ada. dan akhirnya obrolan selesai. aku berniat ingin membahas evaluasi kegiatan setelah rapat LSS dengan Lita yang nanti beranggung jawab atas kegiatan ini. Tapi ternyata bahasan kita menuju ke asam pait di Menwa. ini jadi sesi sinetron.

Pertama karena Lita mengeluh dia sangat capek karena padatnya kegiatan hari ini, lalu terpelatuk dia membahas dirinya yang sudah mau mendekati tingkat akhir dan mau lulus dari ITB dan masanya di menwa juga mau habis. Dan sampai saat ini dia meratapi mengapa dirinya sampai sekarang ga mendapatkan jabatan sepertiku, yang notabene seharusnya masa di kampus menyisakan 1 tahun lagi. Apa karena sistem menwa yang berbeda, atau karena lebih ke arah bahwa Menwa itu full keputusan danyon, bisa dibilang Danyon memberi keputusan seperti Sabda Tuhan saja, ga bisa dilawan.

Kemudian berlnajut ke masalah mengapa banyak orang yang meninggalkan menwa , ibarat putus daun satu - satu dari tangkainya. Ketika kami bercerita tentang tidak aktifnya lagi si X dari Menwa. Uniknya Ternyata cerita kami berbeda, aku yang mendapat cerita dari kubu si X alasan kuat mengapa dia tidak aktif lagi. Dan Lita yang mendapat cerita dari kubu lain yang menjadi Antitesis nya kubu Si X mengutarakan cerita yang berbeda lagi.

Ya, kehidupan di menwa sekompleks itu. kalau kata senior saya, bahwa menwa itu ada 2 peran. Menwa sebagai UKM dan menwa sebagai resimen mahasiswa itu sendiri. Menwa sebagai UKM adalah sebuah UKM biasanya wadah kecil kita untuk mengembangkan potensi diri dan dapat berorginasasi sehingga menghasilkan sebuah keluarga baru. Sedangkan menwa sebagai dirinya sendiri adalah menwa yang memiliki segala kompleksitasnya dengan kegiatan dan kejaran yang bertumpuk - tumpuk, ibarat seorang karywan yang kerja dengan perusahaannya dan mempunya target tahunan dan target inovasi yang harus dikejar supaya terlaksana.

masalah utama dari hal ini adalah benar - benar dari sudut pandang, komunikasi , sehingga menghasilkan sebuah kekecewaan. Orang tidak akan tahu apa yang kamu harapkan, apa isi hatimu, apa yang kamu idam -idamkan jika kamu tidak mau Komunikasi. Hal inilah yang sering menimbulkan kekecewaan. Ketika si A ingin mendapatkan 100% dari suatu hal, dan ternyata dia diberi hanya 50% dari apa yang dia harapkan karena si Bosnya hanya tahu dia pantasnya mendapatkan segitu, atau visible nya dapat tanggung jawab segitu. Yang ada hasilnya hanya satu, kekecewaaan karena tak sesuai apa yang diharapkan. "Yang tahu kamu, adalah dirimu sendiri". Kalau ga pernah kamu omongin mana bisa tahu orang kamu pengennya apa. tapi juga kadang ga enak kalau meminta kehendak di depan orang, inilah yang menajdi penghambat masalah.

Seniorku pernah berkata, "Mulailah menonton film, dengan zero expectation maka kau tak akan kecewa karena banyak hal - hal yang tidak kau sangka sebelumnya". Ya ekspektasi kadang memang sering terbalik dengan realita aslinya. Ini semua memang semua orang merasakan. Tapi sekarang semuanya tinggal tergantung kita menyikapinya, mau se-Kecewa apa kita kelak.

Dan aku gak habis pikir kenapa temanku yang harusnya dapat hal lebih, tapi malah hal tersbeut diberikan kepada orang lain. ibaratnya dialah yang pantas dapat rezekinya, tapi malah orang lain yang dapat. Hah, hidup memang kompleks. gak bakal kelar kalau kita ngulik - ngulik dan meratapi hidup ini terus.

aku jadi inget kata - kata temenku dulu , Azmi Zain " Kebahagiaan adalah bukan dari apa yang kita dapat, tapi apa yang kita syukuri". Ya sebenarnya mungkin kita kurang bersyukur apapun pemeberian Allah kepada kita pasti akan ada hikmahnya. untung2 kan kita dikasih 50% kalau ga dikasih semua mau gimana? bunuh diri? ngga kan. intinya bersyukur, hidup ini pasti penuh dengan liku dan perbedaan. kalau hidup itu satu warna, ga bakal ada kata indah untuk pelangi bukan:).

ya mungkin sekian goresan ini. kututup dengan tarikan tangan posisi mau tidur hehe. ya semoga dapat menjadi refleksi khususnya buat aku sendiri.
Baca selengkapnya

Senin, 03 Juli 2017

Kehidupan Zaman Sekarang

Kehidupan Zaman Sekarang

Entah kenapa generasi sekarang sangat bergantung dengan yang namanya HP
Padahal bukan itu yang diharapkan.
Sekarang banyak anak SD yang telah lancar menggunakan HP, memainkan,

Kebayang tadi pagi banget saat nganterin sepupu daftar SMP.
Memang masih hari liburan, tapi mereka bisa tahu informasi kalau bisa ngambil berkas di sekolah. Semua didapat dengan mudah lewat informasi HP.
Kata sepupuku mereka dapat lewat grup bbm. Gila anak sd udh punya grup bbm!
Dulu aja aku punya bbm zaman SMA kelas 2 itupun emang tuntutan kebutuhan.

Kalau dulu zaman SD mau kumpul ya tinggal sorenya pada kumpul dilapangan terus main bola ngobrol2 buat daftar besok. Dan semua info tercurahkan demgan interaksi secara langsung.

Sekarang?
Ya begini

Baca selengkapnya
Kehidupan Zaman Sekarang

Kehidupan Zaman Sekarang

Entah kenapa generasi sekarang sangat bergantung dengan yang namanya HP
Padahal bukan itu yang diharapkan.
Sekarang banyak anak SD yang telah lancar menggunakan HP, memainkan,

Kebayang tadi pagi banget saat nganterin sepupu daftar SMP.
Memang masih hari liburan, tapi mereka bisa tahu informasi kalau bisa ngambil berkas di sekolah. Semua didapat dengan mudah lewat informasi HP.
Kata sepupuku mereka dapat lewat grup bbm. Gila anak sd udh punya grup bbm!
Dulu aja aku punya bbm zaman SMA kelas 2 itupun emang tuntutan kebutuhan.

Kalau dulu zaman SD mau kumpul ya tinggal sorenya pada kumpul dilapangan terus main bola ngobrol2 buat daftar besok. Dan semua info tercurahkan demgan interaksi secara langsung.

Sekarang?
Ya begini

Baca selengkapnya
Kehidupan Zaman Sekarang

Kehidupan Zaman Sekarang

Entah kenapa generasi sekarang sangat bergantung dengan yang namanya HP
Padahal bukan itu yang diharapkan.
Sekarang banyak anak SD yang telah lancar menggunakan HP, memainkan,

Kebayang tadi pagi banget saat nganterin sepupu daftar SMP.
Memang masih hari liburan, tapi mereka bisa tahu informasi kalau bisa ngambil berkas di sekolah. Semua didapat dengan mudah lewat informasi HP.
Kata sepupuku mereka dapat lewat grup bbm. Gila anak sd udh punya grup bbm!
Dulu aja aku punya bbm zaman SMA kelas 2 itupun emang tuntutan kebutuhan.

Kalau dulu zaman SD mau kumpul ya tinggal sorenya pada kumpul dilapangan terus main bola ngobrol2 buat daftar besok. Dan semua info tercurahkan demgan interaksi secara langsung.

Sekarang?
Ya begini

Baca selengkapnya

Minggu, 25 Juni 2017

BUANG SIAL SEASON 2 (penutup ramadhanku)

Buang Sial adalah kepanjangan dari
' Buka bersama Angkatan dan Silahturahmi angkatan 50'
ini merupakan acara rutin tahunan , yang intinya isinya adalah tentang bukber angkatan smansa rembang 50.
Ya, kami masih terus menjaga silahturahmi sampai saat ini tepat 2 tahun lulus SMA.
acara yang diketua oleh Virolia (Racun) ini berjalan lancar dan semoga masih bisa berlanjut sampai ke depan - depannya lagi.
ohiya yang paling bagus adalah saat tribute to jefri dan doa bersama untuknya, juga lampion.
untuk keseruan acara bisa follow IG : @goldgen_inact
ini poster acaranya

foto kelas ipa 5 (paling byk yg dateng vrohh)
Atlantix ( minus : dekfadil (telat), andjar, Alm. jefri)
tulu konjin vroh
kanca nggembel ( aldy, misbah, sigit)
yeah keren kan jadi pengisi musik
and the best scene : Lampion
ini aku gak tahu ngapain
ya sudah ya gengss, sekarang pukul 5.10 WIB tanggal 25 Juni 2017 . Tepat lebaran hari pertama (berdasarkan keputusan sidang isbat yang diputuskan kemarin) , dan takbir masih berkumandang. siap - siap mandi, subuh, dan sholat ied.
Selamat lebaran teman - teman semua
Minal aidzin wal - faidzin


Baca selengkapnya

Thong - thong klek ( acara budaya yang patut dilestarikan)

merupakan acara tahunan di kabupaten rembang rutin setiap ramadhan.
Baca selengkapnya

Tulup Konjin dan Almarhum Jefri Sahabatku



Prolog
jadi sebenarnya aku punya teman - teman yang tergabung dalam Tim ugal - ugalan SMA. hehe lebih tepatnya ini seperti komunitas kumpul yang rutin dari SMA kalau ada futsal. Awalnya tim terbentuk dari teman - teman yang hobby badminton hingga akhirnya terbentuk juga nama tim "TULUP KONJIN FC" menjadi tim futsal. aneh kan? aku juga ga habis pikir bisa berubah haluan gini.
Tim ini sebagian besar terdiri dari anak - anak kajian islam SMA (Rohis) yang futsal setiap habis jumatan ataupun sabtu habis pulang sekolah.

Jersey baru
Setelah beberapa tahun mengarungi dunia per-futsal-an yang susah dan selalu kalah, akhirnya kami merilis jersey kandang pertama ( hehe padahal ga ada plan buat jersey lagi, apalagi jersey tandang)
Jadi ini gambarnya kebalik ya, jadi gadget nya bisa dibalik kalau kepo
ini kalau ga mau nge-baik gadget

nah selanjutnya kami akan melakukan pertandingan pertama dengan jersey baru ini, diawalai dari musuh bebuyutan BMW Fc (gabungan temen- temen SMA lainnya yg punya tim futsal juga)

akhirnya kami memutuskan, untuk melaksanakan pertandingan pertama hari Rabu, 21 Juni 2017 jam 21.00di markas kebanggan LBF (Les Blues Futsal), dan akhirnya skor seri 9-9 (kamu harus tahu, ini sebuah kemajuan besar), akhrinya sesi futsal malam itu diakhiri dengan foto team.

ohiya sebelumya, sore  - sore kami melaksanakan acara bukber di tempat yang epic banget di Lasem. Suasana menetramkan dipadukan dengan langit yang cerah. Harmoni!
Setelah itu pemanasan tim dilanjutkan makan jajan lebaran di rumahku (padahal belum lebaran)

Jefri dan seluruh kenangan tim

Jefri Yongki Hermanto, almarhum wafat pada tanggal 30 maret 2017 karena penyakit tumor yang diderita. Seluruh keluarga tim dan seluruh teman - teman SMA shock mendengar kabar kepergiannya. Terkhusus bagiku teman dekatnya semasa SMA. Dia sempat menjadi teman sebangku dan teman "ngedan" selama SMA. Sososknya yang rendah hati dan lucu banyak membekas dalam memori nostalgiaku. Lebih banyak yang bisa kuceritakan di lain waktu, meratapi kepergiannya juga bukan hal yang patut untuk diterus-teruskan. Berat, rasanya melepaskannya karena terlalu banyak kenangan yang tergores dan harusnya bisa lebih banyak lagi ditorehkan, Tapi apa daya,
 "Allah lebih sayang kepadamu jeff, penyakitmu dulu ternyata menjadi ladang amal bagimu" -Mutho'

Sebenarnya jefri tahun ini akan resmi menjadi anggota tim tulup konjin dan kami pun telah siap bermain dengannya (jadi ada sistem magang di tim dulu). 
salah satu kenangan
tribute to jefri.
in frame : Aldy, bondan, debyo, mutho'
Akhirnya, kami terkhusus aku hanya bisa mengucapkan 
"Bahagia disana ya jeff, kami akan selalu mendoakanmu".
Ya semoga kami bisa menyelenggarakan doa bersama setiap tahun untukmu
In memorian : Jefri yongki hermanto ( paling depan)
Baca selengkapnya

Rangers and Hai, Morning Rembang!

Kesibukan di Rembang selanjutnya kulalui dengan mengerjakan tugas - tugas ku selama liburan. Bukan tugas kuliah ya, tapi tugas pribadi. Numpuk coy, dan sampai malam ini (eh pagi deng) ketika takbir masih berkumandang, tugas itu belum selesai. waa, lelah sekali.
Di sesi kali ini diary Aldy akan menceritakan bagaimana hebohnya the rangers?
kamu tahu the rangers apa? ini bukan acara TV. Ini bukan superhero baru karya marvel atau DC.
Ini adalah tim berisikan 4 orang remaja yang gak dewasa - dewasa dari sejak zaman tinggi masih se - ketiak sampai tinggi orang - orang menjadi se-ketiak mereka.
Mereka teman - teman terbaikku, Glory, Riyan, Febi, dan aku sendiri ( Aldy).
Aku, ga pernah cerita langsung ya? Hmm mager sih dan males ,ngapain coba ceritain orang - orang ga jelas yang udah 8 tahun bareng (padahal selalu kangen kalau liburan ga ketemu). Ya, kami hanya bisa lengkap setahun sekali, itu pun hanya waktu ramadhan.

Glory
Manusia Cerdas (dari dulu sampai sekarang) nan melankolis dan selalu penuh tanda tanya di hatinya. Selalu ditakdirkan bareng denganku seperti 2 sejoli yang hanya terpisah ketika satu orang telah dapat gelar sarjana di belakang namanya (tapi kayanya ngga deh, kayanya bakal lebih lama lagi). Ya, kebetulan Glory ini kuliahnya sama denganku, eh apa aku yang sama dengannya ya?. Pokoknya dia orang paling sedikit normal diantara kami berempat, dan pendengar yang terbaik. Namanya penuh makna dan arti yang dalam (kelihatan)

Febi 
Manusia paling setia dengan temannya (hmm, dengan perempuan setia ngga ya). Paling kocak dengan tingkah - tingkah polos, tidak sengaja, cenderung pengen dihujat. Sejoli ku saat SMP banget dan berlanjut hingga sekarang. Febi yang sering malu - malu dan nyerempet ke malu - maluin ini sekarang berbadan kekar (yap, aku iri dan pengen kekar seperti itu:' ) dan kuliah di API Madiun.

Riyan
Manusia paling freak yang ku kenal, bingung mau ngomong apa, lebih banyak kata - kata hujatan nantinya yang malah kutulis di sini. Pokoknya, temui dan rasakan sensasinya!. Pangeran Cinta yang selalu galau kalau kumpul. Dan yang pasti Calon Dokter kami hehe.

Aku? 
ngga ah, masa cerita sendiri. Ya nanti googling aja ya " tentang Aldy" kalau ada yang berkenan mau nulis.

Ohiya untuk cerita lengkapnya kami berempat, glory udah pernah berusaha menjadikannya satu alur cerita berkepanjangan yang masih menjadi konsumsi internal kami. Kapan - kapan jika ada kesempatan akan dihare ya fanss. Sombong sekali.

Nah oke to the point sebenernya gak mau cerita lama - lama disini, terus apa hubungannya sama morning rembang? haha ga ada sih, cuman aku suka aja sunrise di pagi hari. Apalagi di kota Pantura seperti disini. Sepertinya aku menjadi pencinta matahari terbit. ya sudah lah ya.
Ini Sunrise loh


In Frame : Febi, Glory, Riyan,  Aldy.


Ini cerita sederhana dariku, cerita lebih heboh tunggu saja ya.
hehe pertanyaan terakhir yang pasti fans banyak pertanyakan (hehe sombong) atau bahkan aku sendiri.
"Sampai Kapan kita masih bisa begini?" who knows, aku sih optimis sampai kita jodoh haha.

P.S : bukber SMP yang akhirnya jadi titik kumpul kita berempat
Baca selengkapnya

Ramadhan 2017

Tak terasa ramadhan selesai
diujung malam, menuju fitrah yang suci.
- lirik lagu digubah dan dinyanyikan dengan lirik Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan.

Yaa setiap ramadhanku pasti banyak cerita masing - masing dan pastinya berbeda. Apalagi ramadhan hari ini. Entah kenapa jadi mau berbagi cerita pada diary online ku tercinta ini.

Yapp, perjalanan pertama dimulai ketika aku memutuskan untuk pulang kampung. Terhitung sejak 2 Juni aku sudah meninggalkan Bandung dan seluruh aktivitas yang menjemukkan disana. Sebenarnya aku masih ingin berlama  - lama disana, untuk menyelesaikan to do list yang bertumpuk. Tapi apa daya ndoro sudah nelpon untuk segera pulang. Jadi, yaa sudahlah tinggal ngikut, mungkin tugas2nya bisa kukerjakan waktu di Rembang. But, my trip holiday to Surabaya failed. Rencana sebelum pulang aku mau jalan - jalan ke Surabaya tanggal 7 Juni, bertepatan dengan selesainya UAS teman - temanku disana, tapi karena rentang perjalanan yang terlalu jauh dari 'perintah' pulang, alhasil aku harus membatalkannya. Btw, aku punya plan untuk jalan - jalan sebelum pulang ke kampung.

Tanggungan Liburan : Gladi Posko KDSP, Menwa Ops, Show OSKM, Pencalonan KOLABORASA, HMS, baca buku, belajar bahasa inggris, dll.

Hari Pertama Pulang
Aku tak langsung pulang, aku mampir ke bekasi. Kenapa? karena aku ingin beli aksesoris HP sebenarnya. Harusnya di Bandung ada, tapi karena stock barang habis , aku harus mencari ke bekasi sekalian mampir ke rumah saudara. Terhitung aku disana selama 2 hari. Melihat kota bekasi lebih dekat (ya gak deket  deket amat). Menurutku bekasi terbilang cukup menarik, ya walaupun memang kepadatan penduduk nya hampir sama dengan Bandung, namun disini terlihat lancar - lancar saja ditinjau dari segi Volume kendaraan. Ya, kalau sudah mendekati jam puncak sama aja kaya Bandung sih. Lebih banyak mall dan pusat pertokoan lain disini, benar - benar kota dagang hehe.











Ya itu salah satu, sudut pemandangan kota Bekasi. Bagus juga ternyata. Yang di foto itu icon nya Summarecon (Daerah pusat lifestyle dan entertaiment di Bekasi).
P.S : Tepat esok hari Madrid resmi memenangkan Liga Champions again

Hari Ketiga dari kepulangan (Senin, 5 Juni 2017)
Yee, akhirnya aku benar - benar menuju Rembang, aku datang dan mengijakkan kaki di Rembang dini hari jam 3. Sahur pertama di Rembang.

Rabu, 7 juni 2017
Aku diajak mama untuk menjemput mbah uti & kakung di pondok terapi, hari ini tepat seminggu beliau di pondokkan. Pondok terapi ini adalah pondok berbasis pengobatan islam. Dimana para pasien tidak diobati secara langsung dengan praktek kedoteran, maupun obat - obatan. Tetapi disini , para pasien menginap dan diobati dengan doa - doa dari pak kyai ( org biasa menyebutnya begitu).
Setiap harinya pasti akan terdengar lantunan ayat - ayat suci Al- Qur'an terdengar dari sound ukuran sedang dari kamar pusat pengobatan dan akan terdengar ke kamar - kamar inap para para pasien. Mungkin ini salah satu metode penyembuhan yang unik dan efektif, karena akan langsung menyentuh ke alam bawah sadar pasien. Pasien disini akan dijaga pola makannya, di cek oleh pak kyai atau bu nyai setiap hari. Dan mendapatkan pengawasan yang cukup baik oleh para pembantu di sana. Biaya untuk inap per orang 75k/hari sudah termasuk makan 3 kali sehari. Biaya yang terhitung murah dibanding dengan rawat inap di tempat - tempat pengobatan yang ada di kota. Ohiya, memang tempatnya di desa dan jauh dari pusat kota. Jadi ini lebih bisa mesugesti suasana. Unik dan berbeda pokoknya.

Kamis, 8 Juni 2017
Seperti biasa, aku main ke tempat yang selalu kukunjungi di setiap liburan kuliahku. PERPUSA (Perpustakaan Daerah). Tak banyak katalog buku disini, namun selalu ada saja bahan bacaan yang menarik. Selain itu kemungkinan besar adalah hotspot kencang yang selalu kumanfaatkan untuk surfing dunia internet dalam menunjang liburanku hehe, berhubung tidak ada wi-fi di rumah tercinta. Kali ini yang kupinjam buku - buku bertemakan kepemimpinan dan manajerial. waw, kira- kira buat apa ya hehe. Ada deh.










ohiya ini link hasil resume nya  https://drive.google.com/file/d/0B7NQJrOIZA_OMGxXTGxaVm91aDA/view?usp=sharing

Sabtu, 10 Juni 2017
Ada 2 kursus yang kuterima hari ini, pertama kursus nyetir dari ayah langsung hehe, kebetulan aku dijanjikan untuk belajar nyetir mobil waktu liburan, dan kedua kursus gitar. And if you know that's today is my Father's Birthday. Wah - wah harus beli apa ya aku. Btw, umur ayahku mendekati kepala emas 50 tahun. Sebenarnya aku sudah menyiapkan baju koko buat ayah dari Bandung sih. Ya, selebihnya surat cinta untuk Ayah yang sudah kupersiapkan 2 hari sebelumnya.












Cerita selanjutnya lihat di tulisan selanjutnya yaa. Stay tune di blog ini
Baca selengkapnya

Sabtu, 27 Mei 2017

Mozaik Manusia Indonesia

Mozaik Manusia Indonesia

Dikutip dari buku yang judulnya sama

Bagaimana kita menyadari kenyataan diri, sebagai manusia, sebagai bagian dari komunitas atau sebuah bangsa? Realitas manusia sebagai pribadi atau kolektivitas sebenearnya selalu berada dalam keadaan goyah. Tak ada satu pun pengikat yang begitu kuat dan mematri keberadaan manusia.

Tapi manusia bagaimanapun - ia sebenarnya adalah satu spesies tunggal yang pada mulanya tak berbeda, tak beridentitas, tak berkelas, dan sebagainya- ternyata terus membutuhkan suatu hal yang mendakam bahwa ia "ada". Karena "kenyataan" keberadaan atau eksistensi itulah yang memberi merkea alasalan untuk apa saja: untuk tahu dimana ia, kemana berjalan, dari mana datangnya; untuk hidup, atau sekedar untuk menyatakan "ini aku".  Yang membuatnya kontemporer adalah pemaknaan atau penetapan indikator yang selalu berubah seiiring perkembangan zaman.

Secara umum, kebanyakan manusia ( dalam level maupunmatra, apa pun dia) lebih kerap menggunakan alasan - alasan tradisional untuk menegaskan keberadaan jati diri seseorang, yang umumnya berimplikasi pada gerak mundur melihat realias - realitas yang pernah ada dalam hitoriografi dirinya. Di posisi ini, sesungguhanya kita (manusia) selalu menghadapi problemasi yang cukup serius. Ketika sumber kesejarahan sesungguhnya bukanlah hal yang memiliki garansi dalam pertanggungjawaban kebenaran, akurasi, atau otentisnya. Betapapun tradisi adalah sesuatu yang liquid: mengambil bentuk sesuai sungai waktu yang engalirinya. Begitupun buku - buku sejarah, yang sangat kita mafhumi, sebagai hasil saru kosntruksi dari kekuatan - kekuatan dominan, baik secara politik, ekonomi, sosial atau kultural.

Dominasi Mitologi Arya

Salah satu cerita hebat yang kita berkembang (bahkan mulai dari) Eropa, Asia Tengah, Selatan, hingga ke Tenggara. Sebuag moda kisah yang dibangun oleh peradaban Arya, tentang penaklukan sevuah bangsa yang kemudian memuliakan dirinya sebagai cikal bakal lahirnya bangsa baru. Cerita tentang Ramayana dimana Rama , raja pendatang yang cakap berperang, cakap ilmu, cakap wajah bahkan cakap meilih istri. Kecakapan inilah yang membuat iri penguasa lokal , tenang kecakapan memilih Istri Sinta.

Maka raja nun sakti Dasamuka Raja Alengka pun menculik Sinta. Rama yang dibantu adiknya yang tampan, Laksmana pun akhirnya mengahakan Raja Alengka yang kesaktiannya konon mampu membuat "dewa pun sembunyi karena takutnya". Dan dengan bantuan ribuan , mungkin jutaan kera, dipimpin Hanuman " Sang Angkara Murka", raksasa Rahwana pun tumbang.  Berjayalah bangsa Arya , bangsa pendatang, dengan ciri khas : kulit putih, rambut ikal/lurus, wajah oval, dari yang sebelumnya bangsa penguasa lokal, dengan identitas biologis yang berkulit gelap, mata hitam rambut keriting, dan tubuh relatif pendek.

Mitologi penaklukan oleh bangsa pendatang pada bangsa lokal itulah yang biasa kita sebut dengan kolonialisasi dalam bahasa modernnya. Rahwana sesungguhnya adalah Hero bagi Pulau Cylon - pulau terakhri pengasingannya- atau yang tenar dengan Srilangka (Sri Alengka). Pola inilah yang tumbuh subur dengan berbagai varian dalam komunitas lain.

Arya Di Jawa

Pola yang sama nampaknya muncul di negiri kita , negeri kepulauan ini. Setidaknya di pulau jawa dari asal usul cerita pembentukan alfabhet jawa atau yang biasa dikenal aksara jawa. Adalah Mangkunegara IV yang mencoba menetapkannya tanpa ada satu pujangga pun yang mencoba membantahnya setelahnya.

Sebagaimana yang umum diketahui, bermula dari kedatangan pangeran dari India Selatan bernama Ajisaka , dalam berbagai versi, mengabdi pada raja lokal yang perkasa, digdaya, tapi bengis penuh angkara murka, Dewata Cengkar.  Karena tak kuat melihat penderitaan rakyat sang pangeran mundur dari jabatannya.  Sebelum mundur maka raja menwari permintaan terakhir kepada Ajisaka. Ajisaka hanya meminta satu petak tanah seluas penutup kepalanya. Raja tertawa karena permintaannya hanya segitu. Ajisaka kemudian meningkatkan permintaan menjadi sepetak tanah yang kau lompati dari kain tersebut. Singkat cerita kain tersebut bisa memanjang ke mana saja langkah raja pergi. Raja nan sakti mandraguna ini pun mencoba menggunakan kekuatannya untuk melangkahkan kaki sejauh mungkin. Hingga akhirnya raja terdepak hingga ke Banyuwangi dan salah satu asal - usul pulau Dewata.

Alasan Arkeologis

Betapa gamblang sebenarnya analogi yang digambarkan. Tapi apakah terlintas di benak kita untuk berpikir bahwa pada Tokoh  - tokoh antagonis tersebut memiliki riwayat dan jatidir lain dari yang diceritakan. Ya, sejenak kita terlalu terpaku dengan statement bahwa Antagonisme bukan saja harus dilawan tapi juga dienyahkan, dilenyapkan dari bumi bahkan dihapus dari Ingatan. Seolah - olah kita tak mau tahu tentang seluk beluknya.

Satu Eksistensi Mozaik Indonesia

Disorientasi, kekacauan atau chaos kebudayaan ini  memperlihatkan ketahan budaya kita sebenarnya mengalami guncangan akibat benturan budaya yang sangta keras. Dimulai dari kolonialisme, modernisme, dan demokratisme belakangan, ktia seperti tersaruk - saruk mengais identitas bagi diri sendiri. Bagi sebuah kepulauan seperti negeri ini, kecendurngan untuk melihat adanya satu identitas tunggal jga menjadi ideal bagi kebnyakan, sebagaimana juga bangsa2 lain. Akahirnya usaha - usaha menyatukan seluruh unsur ideal, yang pernah ada, yang dianggap ada, bahkan diharapkan ada memberi landasan moral. Usaha keras tersebut, bukan saja berjalan tanpa arah, menimbulkan pertentangan, meminta korban (khasanah budaya lokal yang mati dan hilang), tapi juga menafikan suatu realitas yang sebenranya membangun kebredaaan peradaban kepualauan oitu sendiri , yaitu : keberagaman budaya.

Ya pada akhirnya manusia akan menyadari bahwa tidak ada entitas tunggal untuk itu semua. Yang ada hanyalah satu susunan berbagai variasi itu, dan berbagai warna dan aneka itu. Kita adalah sebuah mozaik, dari pecahan keramik - keramik simbol, sebuah gerabah yang disususun dari rekatan - rekatana pecahan gerabah, gerabah yang rapuh. Bahkan tak apa, jika suatu ketika, gerabah yang rapuh ini jatuh dari meka, dan tertebar berserakan ke segala arah. Mekanisme perekatan yang dilakoni ribuan tahun akan memabwa pecahan - pecahan itu ke dalam satu gerabah baru. Sementara di bagian dunia lain, ia tinggal menjadi separasi, pecahan - pecahan yang berdiri sendiri. Karena Ego, karena logika modern, atau kaena prosedur demokratsinya.

Barangkali, itulah mebgapa Indonesia Bertahan sampai kini.


Baca selengkapnya

Kamis, 11 Mei 2017

Review Novel : 40 DAYS IN EUROPE

Review Novel : 40 DAYS IN EUROPE

40 DAYS IN EUROPE
KARYA : Maulana M. Syuhada
Selamat pagi dunia, mencoba produktif kali ini aku akan mencoba mereview sebuah novel yang menurut aku bagus dan menginspirasi (wkwk karena kebetulan aku bacanya ini). Diungkit dari kisah kelompok musik Indonesia menaklukan daratan Eropa, novel ini menceritakan perjuangan grup music angklung dari Bandung yang dengan dana yang minimum dapat sukses roadshow di daratan eropa.
Sedikir menceritakan profil penulis, Kang Maul (sapaan akrab penulis) adalah seseorang lulusan Teknik Industri ITB 2001, ia lalu pergi ke Jermanuntuk melanjutkan pendidikan master di bidang Manajemen Produksi di Technische Universitaet Hamburg – Harburg. Kang maul adalah seorang aktivis. Ya, lebih tepatnya aktivis seni. Baik semasa SMA di SMA 3 Bandung, Kuliah di ITB , sampe S2 di Jerman tak ada sedikitpun waktu dilalui tanpa pagelaran seni yang diikuti olehnya. Ya dia memang pecinta seni sejati, khususnya seni sunda. Aku yang bahkan bukan orang sunda sedikit demi sedikit tertarik dengan kesenianya, terutama Angklung. Dimana alat yang terbuat dari potongan bambu ini bisa menghasilkan pertunjukkan yang luar biasa dengan nada – nada yang hebat.  Angklung, alat musik luar biasa yang mengkolaborasikan ritme, kekompakan, dan timing yang tepat.
“ Untuk 35 orang saudaraku yang senantiasa percaya akan kekuatan ikhtiar, keajaiban doa, dan kebesaran Tuhan.
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Dengan kerja keras, doa , dan pertolongan- Nya, segala yang tak mungkin bisa menjadi mungkin.”
Tulisan Kang Maul di halaman pertama bukunya, yang akhirnya ketika aku selesai membacanya perlahan aku mulai mengamini kalimat itu.  Bagaimana perjuangan mereka untuk menghadapi berbagai kendala yang dihadapi mulai dari waktu latihan, dana kegiatan, hingga perizinan dari satu negara ke negara lainnya. Rangkaian konser yang diberi nama ESA (Expand the Sound of Angklung) ini menceritakan secara lengkap bagaimana tim Angklung dari SMA 3 dan para senior alumni yang ikut bergabung dalam tim ini secara bahu membahu saling berjuang demi mewujudkan mimpi mereka keliling Eropa. Aku yang dari dulu bermimpi pengen ke Eropa jadi terbawa suasana menegangkan dari setiap halaman demi halaman dari buku ini.
Sedikit me review cerita, Kang maul yang seperti aku katakana tadi adalah seorang mahasiswa program master pada salah satu kampus di Jerman. Ya walaupun kesannya mahasiswa program master tapi tetap saja kang maul ini masih menerapkan pola hidup anak – anak S1 ala perantauan. Hehe, ini kualami banget, dimana prinsip pengetatan budget adalah prinsip utama setelah sholat 5 waktu. Ya kang maul juga sama, walaupun embel – embel kualiah luar negeri tapi kehidupan tetap sama saja, no foya- foya, no hedon, and keep the money still balanced. Di Jerman kang maul juga sering tampil dalam acara – acara atau pekan seni budaya Indonesia yang biasaya diadakan Kedubes Negara – negara atau bahkan kota – kota yang bersangkutan. Kang maul juga sering melamar kerja sampingan untuk membiayai kehidupan kuliahnya, wkwk benar – benar sebuah perjungan. Gak semua kerja sampingan itu enak, ya walaupun dapet uang tapi juga menguras tenaga dan hati, hehe. Seringkali dia ditolak buat ngelamar proyek ataupun pekerjaan sampingan buat mahasiswa di Jerman (namanya aku rada lupa maafkeun). Tapi dia selalu aja daftar lagi, daftar lagi, kalau kata kang maul, begitulah mental mahasiswa, seperti halnya cinta sudah ditolak berkali – kali masih saja menaruh harapan. .
Singkat cerita 9 kota tujuan tour de Europe ini mendapatkan sinyal hijau. 9 kota ini meliputi tiga buah kota festival (Aberdeen, Cerveny Kostelec, dan Zakopane) dan enam buah kota konser (Bremen, Berlin, Brussel, Praha, dan Muenchen). Ohiya, festival dan konser maksudnya, kalau festival adalah negara yang kebetulan pada saat itu mengadakan festival budaya di salah satu kotanya dan kita dapat turut hadir meramaikan pagelaran musikal nya, sedangkan konser adalah kota yang kita datangi untuk keperluan kita sendiri mengadakan pagelaran musik. Biasanya festival sudah dibuka pendaftrannya jauh – jauh hari. Dan untuk konser hanya sebagai kota – kota buffer (penyangga) untuk keberangkatan dan mengisi jeda kosong dari satu kota festival ke kota festival yang lain. Ohiya walaupun saya langsung loncat ke ktoa – kota yang akhirnya tim ESA 2 dapatkan, tapi sebenarnya perjuangan mereka mendapatkan konfirmasi antar kota tak sesingkat yang saya ceritakan, dan malah menjadi hal yang seru. Kang Maul yang notabene satu – satunya anggota tim yang tinggal di Eropa lah yang harus bersusah payah mengontak dan konfirmasi satu persatu kota tujuan. Lucunya, seringkali dia harus berangkat ke negara – negara tujuan tersebut untuk mendatangi pihak panitia dan EO yang sanggup mengani mereka, dengan tetap memepertahankan prinsip PENGETATAN BUDGET. Sementara kak desiree yang di Indonesia mengurus visa anak – anak ESA yang bolak – balik Jakarta – bandung yang dulu belum ada kereta. Ohiya sebelumnya mengapa tadi tertulis tim ESA 2 , karena tim ESA pertama juga sudah pernah ada. Dan itu waktu kang Maul amsih kuliah di ITB, hanya saja daftar tour eropanya lebih sedikit daripada yang tim ESA 2 kali ini.
Dan akhirnya dimulailah pertualangan menjelajah kota – kota tujuan ini. Canda , tawa, haru, panik, marah, kesal bercampur jadi satu pada rangkaian tur tersebut. Dan asal tahu saja mereka berangkat dengan dana jauh memenuhi target tersenlenggaranya acara. Ya kalua kata orang Surabaya Bonek aja (Bondo Nekat). Dari masalah barang – barang yang overload dan harus dikirmkan kemudian hari padahal besok nya mereka ada konser perdana, dari Peti Bass Betot yang harus ditinggal di salah satu kota karena tidak bisa memasukan ke bis, berganti kostum di Bisk arena dikejar – kejar waktu, hingga acara pengucapan janji cinta di bawah Menara Eiffel saat tur di Paris. Dan di novel ini cerita dan masalah akan sangat amat kompleks lagi dan mendebarkan.
Pada saat mereka menyelesaikan semua tur, sesaat semuanya tampak sudah selesai. Tapi sebenarnya jauh dari itu semua proses yang memakan emosi dan hati itulah yang mengajarkan mereka banyak hal. Mereka yang bernagkat dengan DEFISIT besar pulang dengan SURPLUS besar. Surplus itu sebagian besar bukan uang, melainkan pengalaman hidup yang sangat dikenang. Sepanjang kita masih percaya akan keberadaan –Nya , sepanjang itulah kesempatan selalu terbuka. Jika Tuhan berkehendak, dengan perjuangan dan keyakinan tinggi, bukit seterjal apapaun bisa didaki!.
Sekian review dari saya, direkomendasikan untuk lebih membaca bukunya disbanding percaya kata – kata reviewers ini.Terakhir saya kutip kalimat dari Kang maul sebagai penutup review novel ini.
“ Jika mereka tahu bahwa di Bandung biasanya kami makan lagsung dengan tangan bukan garpu dan pisau yang ribet seperti ini. Dan bagi saya itulah cara makan paling nikmat sedunia. “ –Maulana M. Syuhada


Baca selengkapnya

Minggu, 02 April 2017

WISUDA APRIL ITB 2017

WISUDA APRIL ITB 2017

Wisuda april ITB ini merupakan wisuda pertama di tahun 2017 yang melibatkan seluruh komponen dari seluruh lembaga kampus. Mulai dari Rektorat yang sibuk mengurusi mahasiswa - mahasiswa yang lulus, lembaga lain seperti UPT K3L (Unit Pelaksana Teknis Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan ) hingga LK (Lembaga Kemahasiswaan) ITB pun turut terlibat dalam prosesi paling bersejarah 3 kali dalam setahun di ITB ini. Wisuda sendiri bagiku merupakan tantangan baru bagi para wisudawan untuk melihat dunia secara lebih terbuka dengan segala polemik lengkapnya yang butuh untuk segera diselesaikan. Ya , memang di satu sisi wisuda telah melepaskan beban para lulusannya dari tuntutan akademik. Tapi tidak untuk  beban dari berjuta rakyat Indonesia yang telah menunggu para lulusan tersebut untuk memajukan bangsa ini. 

"Dan mahasiswanya , dengan independensi yang masih terjaga, dengan pola pikir logis - solutif - visioner yang tajam. Dengan potensi kolaborasi multidisiplin sains - teknik - seni - bisnis yang luar biasa, dengan kemampuan dan kecerdasan untuk mengembangkan serta mengaplikasikan ilmu yg didapat di kelas juga diluar kelas, dengan akses informasi dan relasi yang tiada batas, dengan wawasan global - aktual yang membentuk cakrawaka luas, dan jalan yang telah ditilaskan oleh para mahasiswa pendahulu kita, itu semua adl potensi yang sangat besar utk memajukan indonesia."

"Dengan potensi yg begitu besar mengapa indonesia masih menjadi " negara berkembang" sebuah penghalusan dari negara tertinggal. Padahal suadah lebih dari 50 angkatan itb yg lulus. Sampai kapan kita berada dlm keadaan negara yg carut marut seperti sekarang. Apakah anak itb diam saja melihat keadaan ini. Atau memang karena tidak tahu? Atau tidak mau tahu? Atau lebih parah tidak mau berbuat apa - apa."

Sepertinya anak ITB cenderung senang berada pada zona nyaman masing - masing. Padahal yang dibutuhkan adalah bergerak bergerak bergerak !

Wisuda ITB budayanya ITB

Ya terlepas dari semua intermezzo diatas , hal menarik yang patut diapresiasi adalah bahwa wisuda pertaa di tahun 2017 ini meluluskan 1.543 Wisudawan yang berisikan 644 orang program sarjana. Sebuah hal yang bisa dibilang waw, mengingat jumalh yang banyak bagi sebuah event wisuda pertama di tahun ini.
Dan acara di Sabuga (Sasana Budaya Ganesah) melibatkan banyak elemen kampus seperti UKM yang terlibat. Terhitung mulai dari penampil seperti PSM, KPA, LSS hingga Unit penyokong acara seperti Menwa di bagian pengamanan acara, LFM pada dokumentasi wisuda, hingga Para protokoler yang membantu mengarahkan acara hingga berjalan lancar. Bisa dikatakan wisuda merupakan event yang paling chaos diatara acara yang dimiliki ITB.
Tak berhenti hanya pada prosesi sidang di sabuga, tetapi setelah selesai dari peresmian tanda kelulusan tersebut, para wisudawan akan dijemput oleh masa himpunannya untuk diarak sekeliling kampus sebagai apresiasi atas kelulusan mereka. Arak – arakan merupakan salah satu budaya kampus ITB yang mungkin tidak dimiliki kampus lain, selain menjadi penghargaan dari masa kampus terhadap wisudawan yang lulus, ini juga menjadi sebuah apresiasi terakhir karena saya tahu lulus di ITB pun tidak semudah yang dibayangkan.
Persiapan untuk wisuda ini telah disiapkan berbulan – bulan, menghabiskan biaya beratus juta, penyiapan event organizer baik dari KM ITB secara keseluruhan ataupun himpunan dan unit – unit kegiatan. Sudah dari jauh – jauh hari mereka menyiapkan untuk acara yang hanya berlangsung 1-2 hari ini. Jika dilihat agak boros juga jika mengadakan seluruh rngkaian acara apresiasi ini hanya untuk 1 -2 hari acara, tetapi bagiku ini juga merupakan ajang apresiasi terakhir dari masa kampus untuk para wisudawannya.
WISUDA HMS ITB
Kebetulan aku berada pada Organisasi Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) ITB sebagai wadahku berkontribusi pada apresiasi ini. Pada wisuda periode ini kita mengangkat tema magical world. Rangkaian wisuda HMS ini terdiri dari beberapa acara mulai dari wisnight hingga wisday. WIsnight adalah acara seperti malam apresiasi dari panwis (panitia wisuda) terhadap para wisudawan. Acara ini berisi acara seru – seruan yang dikoordinir oleh panwis. Lalu yang kedua adalah wisday, yaitu acara utama terdiri dari arak – arakan keliling kampus, lorong apresiasi dan acara pen – nonhiman oleh kahim. Ya intinya acara apresiasi terbaik dari masa himpunan untuk wisudawan.
Gambar tersebut adalah apresiasi di tunnel yang paling ditunggu oleh himpunan dan masa kampus. Yel – yel dan mars himpunan diikuti orasi oleh perwakilan lembaga mewarnai lorong itu. Di wisuda HMS kali ini aku berposisi sebagai barikade yang membentuk segi empat untuk menjaga wisudawan dari para masa hms yang sudah lulus. Entah itu disemprot oleh air maupun disabet pakai tongkat koran yang sudah menjadi budaya hms entah dari kapan.
Ya mungkin aku cukupkan ceritaku mengenai wisuda dikarenakan ada tugas yang sedang menghantui
L, (KEHIDUPAN ITB YANG MENCEKAM HAHA). Mungkin lain waktu, atau wisuda selanjutnya aku akan bercerita banyak untuk wisuda HMS ku ini.
ohiya ini salah satu teaser wisuda setahun lalu, siapa tahu kalian jadi tahu gambaran wisuda yang kujelaskan secara abstrak diatas.

https://www.youtube.com/watch?v=k3aoEyeKZso

PS: terakhir apresiasi terbesar untuk LFM yang mengerahkan seluruh anggotanya untuk mendokumentasikan semua acara wisuda secara lengkap dan komprehensif di semua lembaga yang terlibat. dabest lah buat mereka. Hasil dokumetasinya bisa dilihat di youtube ya :) hehe
Baca selengkapnya

Selasa, 28 Maret 2017

Kendeng dan Segala Polemik di Hatiku

Kendeng dan Segala Polemik di Hatiku

[Kendeng dan Segala Polemik di Hatiku]

Sore itu Ba’da Ashar di Selasar Teh Salman

Aku bertemu dengan teman dekatku Arif, sontak arif langsung melemparkan pertanyaan kepadaku yang baru saja datang. “Pye di?”
“Pye tentang apa?”
“ Itu tentang Kendeng, pye kuwe?”
“wah mboh rif, aku juga masih bingung. Bingung mau bela yang mana”
“ Kalau aku netral sih, tapi jelas gitu. Masalahnya apa, latar belakangnya apa. Jadi punya pegangan.”
“ Paling pas liburan aku sama temen2ku bakal ngecek kesana”

Sekilas Isu Kendeng nampak ramai diperbincangkan , Jadi Kendeng itu dimana dan apa sih masalahnya.

Jadi, sepengatahuan saya, di pulau jawa itu terdapat sebuah pegunungan batu kapur yang memanjang dari Barat ke Timur. Nah salah satunya adalah Pegunungan Kendeng Utara yang memanjang dari Kabupaten Kudus hingga Kabupaten Tuban. Pegunungan in bukanlah pegunungan vulkanik melainkan pegunungan kapur atau dalam istilah geologi disebut karst. Sifat batuan karst yang berpori memungkingkan untuk menjadi medium meresapnya air dari permukaan yang kemudian membentuk aliran sungai bawah tanah. Di beberapa wilayah, area pegunungan kapur ini biasanya kering di permukaan tetapi memiliki cadangan air yang cukup banyak untuk dialirkan melalui mata air atau pun melalui proses pengangkatan.

Nah problem sekarang Pegunungan Kendeng akan dijadikan wilayah penambangan batu kapur sebagai bahan material semen, dan sudah pasti juga akan berdiri pabrik semen sebagai tempat produksinya. Nah masalahnya, Warga sudah banyak menggunakan Pegunungan Kendeng ini sebagai sumber penghidupan. Entah sumber aliran air yang digunakan untuk bertani, sekedar minum dan mandi, ataupun Goa – goa yang ada digunakan sebagai tempat wisata kekayaan alam lokal.

Disini terjadi perbedaan pandangan antara warga desa dengan pemerintah yang memiliki akses untuk accept or not kepada pabrik semen yang berdiri (sampai sekarang kegiatan penambangan sudah dilakukan di Rembang) . Masyarakat yang menolak pendirian pabrik semen menilai bahwa cukup dengan bertani, mereka sudah bisa menghidupi diri dan keluarga. Toh Mereka masih kekeuh bertani guna menjadikan Indonesia berdaulat pangan sesuai nawacita Jokowi. Tetapi pihak lain yang pro terhadap pendirian pabrik semen mengatakan bahwa ini langkah menuntaskan kemiskiskinan dan pengangguran di masyrakat. Masayrakat juga nanti akan merasa terbantu dengan dibukanya lapangan pekerjaan untuk mereka.

“ Sedih aku di yang notabene selalu pulang kampung saat lebaran. Tapi baru tahu masalah kendeng baru – baru ini”
“Apalagi aku rif, perasaanku carut marut mengigat aku putra daerah sana. Tapi tidak bisa membantu apa – apa”

Dulu, awal keluar isu pendirian pabrik semen ini., hatiku berontak. Aku kontra terhadap pendirian pabrik semen ini dan lebih pro ke rakyat. Apalagi dengan disuguhi bacaan – bacaan yang notabene menulis tentang dampak penambangan. Aku semakin kontra terhadapnya. Nuraniku berkata bahwa akan terjadi apa – apa jika lingkungan telah dirusak dengan ekploitasi penambangan terutama Sumber daya Alam yang tak bisa diperbarui seperti halnya Kendeng. Aku pernah mendapatkan cerita kenapa banyak warga Jawa Tengah yang menolak pendirian pabrik – pabrik yang tujuannya eksploitasi SDA. Jadi diibaratkan Pulau jawa ini sebagai satu kesatuan anatomi tubuh, dimana terbagi menjadi 3 bagian besar. Yaitu Jawa Barat sebagai kepala , Jawa Tengah sebagai perut , dan Jawa Timur sebagai Kaki. Nah untuk menyuplai kepala dan kaki sebagai induk dari pergerakan maka Jawa Tengah sebagai perut nya harus menyediakan kebutuhan – kebutuhan gizi yang baik. Makanya banyak lahan di Jateng dijadikan sebagai lahan pangan entah itu perkebunan , pertanian , dll.

Nah yang aku gelisahkan lagi, Indonesia itu sudah sanggup ekspor semen ke mana – mana, sedangkan untuk kebutuhan pangan Indonesia masih impor beras!. Sudah tahu gini apa lahan pertanian masih ingin dikurangi lagi kuantitasnya. Bingung Indonseia maunya dibawa ke mana.
Aku masih berusaha untuk menggelisahkan diri dan mencoba geram mengenai kasus ini supaya aku tetap bisa mencari titik terang keberadaan kebenaran dan berjuang untuk memajukan tanah air ini, sebisa mungkin. Tapi aku tahu kesimpulan tak boleh di ajukan di awal, ikuti prosesnya dan aku akan sedikit demi sedikit mendapatkan jawabannya.

Tapi beberapa waktu lalu aku tersontak kaget membaca tulisan salah satu postingan di Fb

https://web.facebook.com/groups/infoseputar.rembang/permalink/1893556764255086/

ya intinya kontra nya beberapa kelompok masyarakat tadi sebenernya digerakkan oleh suatu lembaga dan punya maksud tersendiri. Pihak yang oposisi semen ini memiliki tujuan untuk menghambat pendirian pabrik semen yang akhrinya akan menguapkan modal besar investasinya, dan nantinya akan mendirikan pabrik yang sama dengan kepentingan pribadi. Ibaratnya melarang pabrik plat merah yang berdiri untuk memperlancar mendirikan pabriknya sendiri.

Sampai saat ini polemik masih menyelimuti pikiranku. Ya , aku masih mencari kebenaran akan hal ini. Dan kebeneran yang kucari sebenarnya bukan berada pada media – media di luar sana, tapi di tempat munculnya kejadian dimana aku bisa melihat langsung apa yang terjadi dan bisa memaknainya langsung. Insyaallah pas liburan aku akan pulang kampung dan mengajak teman – temanku untuk langsung terjun ke TKP melihat masalah itu langsung, dan segera membantu mencari solusi . Dan semoga rasa kegelisahanku bisa terbayarkan tuntas pada hari itu.

Ini adalah sedikit kegelisahanku tentang Kendeng yang dapat dituangkan pada sebuah tulisan absurd ini, saran kritik atau mungkin kebenaran pribadi dapat dituangkan di bawah sebagai sarana diskusi untuk dijadikan solusi.

Terimakasih
Baca selengkapnya