Senin, 19 Februari 2018

Minggu 5


Menjaga lebih susah daripada memulai
Sebenernya aku sempet skip seminggu nulis ini. Ya banyak hal penting yang akhirnya terlupa karena aku skip untuk nulis.  Ya, minggu  - minggu yang penuh dengan LPJ, setiap hari bahkan. Dan aku sebagai kahim pasti harus  selalu hadir dalam forumnya. Ya, memang sangat susah untuk menjadi konsisten. Bahkan konsisten dalam membentuk habbit. Aku selalu merasa menjadi orang yang gagal jika habbit ku yang sudah kususun menjadi gagal. Oh man. Sangat susah ternyata menjadi orang yang istiqomah. Ya, mungkin ini refleksi bagiku sendiri untuk merubah pola kedepannya. Menyesuaikan tidak memaksakan.

Malam Apresiasi
Aku dipanggil Malam apresiasi sebagai nominasi teraktivis, waw ga nyangka aja padahal sepertinya aku ga melakukan apa – apa sampai dicap segitunya. Tapi, ini kunilai sebagai aspirasi dari orang – orang atas perjuanganku semester kemarin hehe. Malam Apresiasi menurutku merupakan kegiatan positif dalam memberikan pengaruh kepada massa kampus untuk akhirnya menjadi Aktif dalam berkegiatan. Keren lah pokoknya, jadi salah satu ajang yang bisa kucontoh.

Intrik
Hari ini entah kenapa menjadi hari yang membuatku kalut. Terjadi intrik dengan kadep/wakadep intrakampus , wakahim eksternal, dan ketua sibades atas perekrutan satu orang. Intinya ini salahku, aku ga menyangka keputusanku berdampak begitu besar bagi keberjalan suatu peristiwa. Ya, intinya  aku belajar sedikit apapun keputusan yang dikeluarkan dari mulut pemimpin sangat berdampak jauh kedepannya.Mulai saat ini atur  - atur lah, Aldy. Ini baru hal kecil lho, nanti kalau kamu dihadapkan pada hal gede kamu bakal lebih banyak menerima resiko lagi. Keep Focus , Aldy!

Perempuan Tangguh
Dan ada satu hal yang paling aku dapat wahyu minggu ini. Yaitu, Meily Japani Artha Sembiring. Perempuan tangguh yang sangat menginspirasiku. Bayangkan dia baru selesai mengerjakan tugas bersamaku dan teman - teman lain di sekre sampai jam 03.30 WIB , lalu karena terlalu larut akhirnya dia tidur di sekretariat, perempuan sendirian (Hal ini juga kusarankan supaya menjaga keselamatan jiwa saat pulang terlalu larut malam).Akhirnya kusedian Kasur + alat tidur khusus, lalu bahkan dia bangun lebih pagi dari kami cowok - cowok yang nginep. Sekitar jam 06.00 WIB. Bergegas pulang, untuk ganti baju dan mandi. Lalu kembali lagi ke kampus. Dan dengan kondisi saat pagi itu adalah jadwal dari dosen killer yang ga boleh sama sekali telat. Telat 5 menit langsung go out. Aku yang nginep sekre saat itu, bangun ketika Meily pulang, tapi bahkan habis itu tidur lagi. Ya aku sih merasa biasa – biasa aja karena dari sekre ke gedung kuliah tinggal jalan berapa langkah.Kukira saat itu Meily telat, tapi ternyata pas tepat pada waktunya dia datang. Sungguh hebat perempuan satu ini.
Dan yang lebih hebat lagi dia bisa mengerjakan tugas sangat lama, karena dia ga mau menyontek pekerjaan orang  mentah – mentah sepeti aku dan yang lainnya yang akhirnya tinggal nyalin karena kepepet keadaan. Tapi dia bener – bener memahami untuk dirinya sendiri. Dia perempuan batak, yang bahkan kuliah lebih jauh dariku yang masih satu pulau di Jawa, dan semangatnya jelas jauh lebih hebat dariku. Aku Malu terhadap diriku sendiri. Makasih Meily inspirasinya, semoga Tuhan memberkatimu. 

*FYI, aku pertama kali rapim. Hari kamis. Selesai jam 04.30 WIB pagi. Dan sholat subuh di salman. Abis itu tepar di sekre untuk melaksanakan kuliah jam 08.00 WIB. Ketemu orang yang diduga intel pas rapim. Hmm menarik ya kampus ini.
Yaudah Sekian

Bagikan

Jangan lewatkan

Minggu 5
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

kritik sarannya sangat membantu Saya dan Anda berkembang menjadi lebih baik lagi.