Sabtu, 14 Juli 2018

Rapim Informal

Rapim Informal

Rapim sebuah kegiatan kumpul dari kahim2 bersama beberapa stakeholder dari Kabinet KM ITB, MWA-WM, dan lainnya. biasanha rapim diadakan untuk membahas isu taktis dan arahan yang harus segera dieksekusi.
Malam ini adalah rapim ke berapa belas dari pertama kali aku dilantik menjadi ketua umum hms itb.
Satu hal yang menarik dari rapim adalah konten ilmu yang dibagikan ke kita2 sebagai ilmu yang berguna untuk menggali kegelisahan untuk bangsa dan negara.
rapim sendiri ada 2 jenis yaitu rapim formal dan rapim informal. rapim formal biasanya diadakan untuk membahas kepentingan KM ITB secara umum dan teragendakan sebelumnya. sedangkan rapim informal adalah kumpul secara kultural dari kahim2 yang ada untuk membahas isu yang hangat ngga hanya tentang kemahasiswaan tapi juga Indonesia. rapim informal inilah menurutku ilmu menarik yang jarang untuk didapatkan. karena pasti kita bakal dapat ilmu baru ketika seminimal mungkin ikut diem aja disitu.
ada beberapa kali rapim informal yang kita adakan dan salah satunya adalah malam ini beberapa menit yang lalu. saat ini kan telah menunjukkan Pukul 02.43.
Rapim kali ini akhirnya kita sepakat kalau kita perlu untuk konsolidasi bersama terkait masa depan km ITB dan kahim2 ini sendiri.
Ya, kumpul hari ini menurutku lumayan berfaedah. aku mendapatkan banyak hal mulai dari pembahasan kemahasiswaan kampus gajah sampai isu pendidikan dan bahasan bahasan gak berfaedah lainnya.
Ya, aku dulu kecewa tak bisa dapat mengikuti 2 rapim penting yaitu aksi dan sekdan. selamat jalan momen itu, maafkan aku tak bisa berkontribusi banyak utk kalian. kedepannya aku bakal janji bakal lebih maju lagi utk aktif disini

Baca selengkapnya

Selasa, 10 Juli 2018

Pemimpin Merakyat.

Pemimpin Merakyat.

Aku sudah ingin menulis tentang pemimpin merakyat ini sejak lama. Cuman, waktu yang selalu menjadi kendala. Berbicara kata pemimpin merakyat, siapa yang ada di benak kalian ketika muncul kata2 ini? Bu risma? Pak emil? Atau bahkan Jokowi? Ya. Tren Pemimpin merakyat saat ini seakan dimiliki oleh pemimpin yang mengadakan blusukan langsung ke rakyatnya. Apakah hanya itu standarisasinya? Bukankah sebagai pemimpin sudah tugasnya untuk memperhatikan nasib rakyat yang dipiminnya.

Jika aku boleh mendefinisikan tentang makna dari pemimpin merakyat ini. Aku bisa bilang Pemimpin merakyat adalah dia yang dipilih dan dimiliki dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal yang sama dengan pengertian demokrasi sendiri. Kepemimpinan seperti ini sangat susah lho diwujudkan. Kenapa aku sangat kekeuh dengan argument tadi. Ya, karena demokrasi saja sudah jauh dari kata ideal apalagi pemimpinnya yang notabene otak di dalamnya.

Selanjutnya tak lengkap rasanya sebuah bait teori tidak dilengkapi dengan contoh. Ya contoh pemimpin yang paling gampang disebutkan adalah sukarno. Sukarno merupakan seseorang yang sudah terlahir dengan Karismanya dan juga tak ketinggalan merasuknya dirinya ke jiwa – jiwa rakyatnya. Sukarno memang diciptakan untuk rakyat karena berasal dari rakyat. Suharto sedikit berbeda, dirinya dari awal sudah memiliki wibawa tinggi karena merupakkan petinggi ABRI juga. Suharto memperjuangkan kepentingan rakyatnya dengan berkoar2 di komunitas2 internasional dan kerjasama dengan negara lain.

Menilik 2 contoh di atas, label karisimatik tak bisa dilepaskan dari mereka. Namun ada yang satu yang mungkin kurang, bahwa mereka kurang dekat dengan rakyat. Dalam artian menjadi tipe yang eksklusif buat rakyatnya. Rakyat pun segan untuk mengabarkan hal – hal dengan mereka. Jadinya demo adalah salah satu cara berekspresi ke mereka. Gerakan 1959 dan 1998 adalah bukti pergerakan yang jadi ranah teatrikal rakyat kepada pemimpinnya.

Pemimpin – pemimpin Indonesia selanjutnya merupakan pemimpin yang belajar dari pengalaman sejarah. Kini mereka lebih dekat dengan rakyat. Kecanggihan teknologi membantu terwujudnya hal ini. Jokowi adalah salah satu bukti konkrit akan hal ini yang telah dirintis semenjak beliau menjabat sebagai walikota solo. Namun, karena keterbukaan inilah banyak masukan – masukan yang membangun hingga menjatuhkan. Rakyat seperti tidak ada rasa takut terhadap pemimpinnya, dan mereka bebas menyuarakan pendapatnya sebebas – bebasnya. Di sini pemimpin akan terlihat tidak ada wibawa, apalagi ketika hal ini dilihat dan dilakukan oleh orang banyak.

Aku jadi ingat David kahim HIMASITRA UKP, orang sebaik ini dan semengayomi itu dengan anggotanya mungkin tak akan menimbulkan suatu celah bagi anggotanya untuk menyerangnya. Namun, aku yakin sosok dia di sepantaran dia bisa dinilai tidak tegas dan ragu. Ya, David sangat baik sebagai pemimpin. Kadang sebagai pemimpin kita harus berani dan jangan ragu untuk tegas di depan anggota – anggota. Ketika berbicara ini aku merujuk ke sosok ideal pemimpin yaitu Rasulullah dan para sahabatnya. Semua pemimpin itu pada zamannya merupakan khalifah yang paling dekat dengan rakyatnya. Tapi disuatu sisi mereka tegas dalam mengambil keputusan mengenai yang haq dan bathil. Umar contohnya, dia tak segan untuk memarahi rakyatnya yang salah, namun hidupnya juga bukan hidup yang elite namun sangat sederhana dan minimal, zuhudnya adalah keungulannya.

Satu hal sebenarnya narasi besar ku di atas. Sebagaimanapun tipe kepemimpinanmu itu tidak salah, namun yang jadi tujuan adalah pemimpin harus meliliki pengaruh. Hal ini wajib dalam sebuah tanduk kepemimpinan. Pemimpin tanpa pengaruh tak beda seperti pemimpi yang berjalan sendiri. Dengan cara apa mewujudkannya, mulailah dari sekarang untuk dekat dengan orang lain (Anda yang harus mulai), libatkan mereka pada setiap proses kepemimpinanmu. Bangkitkan gairah mereka dalam bekerja denganmu. Dan jangan takut jika dianggap kurang wibawa karena dekat dengan bawahan. Maka tugasmu adaah tetap harus meningkatkan kapsitas diri dengan tetap berada di tengah – tengah rakyatmu. Sekian




Baca selengkapnya

DIES NATALIS HMS ITB

Tulisan ini dibuat ketika waktu sebagai pedang mulai memburuku hingga ingin memenggal kepala ini yang tak pernah berpikir untuk memanfaatkan waktu sekecil mungkin.
30 Mei yang lalu HMS ITB merayakan pertambahan umurnya yang ke- 64. Sebuah pesta syukuran kecil -kecilan di gelar (ya walaupun bentrok tanggalnya dengan acara fakultas). Momen dies menurutku momen yang paling cocok untuk me-refleksikan diri untuk mengingat HMS lebih dalam. Dan mengevaluasi segala kekurangan yang selama ini terjadi. Entah, tapi seharusnya kita dapat berhenti sejenak, dari waktu yang selalu memburu. Dan memikirkan gagasan – gagasan apa kedepannya yang dapat menjadi momen untuk kita berkembang.
Ada 3 rangkaian acara besar yang akan dilaksanakan.
Pertama Syukuran Dies (30 mei), lomba dan donasi (1 juni – 1 juli), dan acara puncak dies (21 juli).
Syukuran dies, sama seperti acara – acara sebelumnya. Kita tumpengan, makan Bersama, bakar – bakaran dan bernostalgia satu sama lain. Tentang cerita selama satu semester telah melamapau semester genap. Harusnya momen ini menjadi momen perekat angkatan, bukan momen berkumpul antar angkatan (Sendiri – sendiri).
Lomba dan donasi ini dimaksudkan untuk menyuasanakan dies sebagai tujuan utamanya. Tujuan lainnya adalah lomba untuk kumpulan karya dari anak – anak yang nantinya akan dimasukkan ke dalam buku. Dalam bentuk tulisan dan foto. Jika donasi adalah untuk menjalin hubungan silahturahmi lebih dekat. Semuanya telah berjalan tapi tak semuanya sesuai rencana. Pertama, donasi telah terkumpul namun pelaksanaanya hanya sederhana, namun syukurlah silahturahmi sebagai tujuan awal telah terjaga. Selanjutnya adalah lomba yang menurutku paling gagal, karena peserta tak seheboh yang dikira. Aku mengira hal ini bukan tanpa maksud selain aku yang gagal memeberikan arahan kepada anak – anak untuk menularkan mimpiku ini. Alhasil acara berlangsung apa adanya.
Momen terakhirku adalah acara DIES puncak, dimana merupakan acara paling efektif untuk mendoktrin orang agar dapat memaknai lebiha arti mereka ber-HMS. Target audiens adalah masa 16 sebagai apresiasi atas terselesainya wisuda juli, masa 15 sebagai angkatan BP, dan masa 14 sebagai angkatan senior. Acara ini adalah untuk re-building HMS dan memaknai kembali momen kebersamaan ini.
Rencana aku ingin launching buku edisi dies HMS ITB. Lalu selanjutnya aku ingin mengundang teman – teman untuk memaknai lagi arah kita ber-HMS dengan mengundang pembicara dari alumni dan refleksi satu sama lain.
Ya semoga acaranya berhasil.


----------------------------------------

DIES .
Rangkaian Dies telah selesai, tapi masih ada tanggunganku dalam membuat booklet atau buku edisi Dies.
Ya alhamdulillah acara berangsung lancar. Entah kenapa seminggu kemarin aku benar – benar gat ahu mau ngapain setelah dies banyak banget masalah bertubi – tubi yang muncul.
Sekarang saatnya sedikit mencurahkan ke dies mungkin aku pengen bahas outputnya.
Aku ingin dari dies ini orang -orang terpantik akan hal ini.
1.       Lewat video mungkin
2.       Lewat tulisan.
Dengan tulisan ini aku ingin menyadarkan para anggota himpunanku agar sadar bahwa HMS itu bermanfaat baik bagi mereka dan sekitar.
Tulisan ini aku buat untuk menyadarkan anak2 agar pentingnya ber HMS
Beberapa hal yang mungkin akan aku cantumkan disini adalah.
1.       Sambutan
2.       Kata2 penyadaran dari pembicara
3.       Dari kahim2 atau yang lain
4.       Kumpulan tulisan dari berbagai nilai2 yang ada
5.       Kumpulan foto
6.       Sejarah HMS
7.       Penutup

Baca selengkapnya

Magang Panjang



Magang adalah saah satu kegiatan wajib yang ada di Jurusan Teknik sipil di ITB. Magang merupakan mata kuliah yang biasa disebut Kerja Praktik. Aku sendiri memilih magang yang berarti bekerja di balik layar atau di kantor (bukan di site). Di sipil ada 2 jenis Kerja Praktik yang umum dilakukan. KP (kerja praktik)  yang biasa dilakukan di kontraktor, disin Tim kerja berada di site langsung mengamati proses proyek konstruksi dan waktu yang disarankan kurang lebih hanya sebulan. Berbeda dengan Magang, magang atau biasa disebut internship ini, tim kerja bekerja di suatu perusahaan untuk menyerap ilmu – ilmunya secara komprehensif, dan sebagai tenaga yang diperbantukan. Ohiya di magang ini biasanya tim bekerja di konsultan kalau di sipil. Filosofi bightree sipil (Kontraktor, konsultan, owner).
Aku sendiri dapat kejatahannya yaitu magang. Kenapa? Pertama karena menarik, dan merasa lebih banyak ilmu yang akan didapat karena tugasnya learning by doing tidak cuman learning by seeing seperti KP. Kedua prestis magang ini sangat terlihat di mata anak2. Biasanya magang ini digaji pula lho. Ketiga, karena aku harus di bandung, so simple. Karena kahim tak boleh jauh2 dari sekre. Apalagi masa – masa kadpas dan wisjul kaya sekarang. Oh shit, kurang dari 2 minggu sebelum wisjul nih. Ya intinya magang lebih menarik.
Tapi aku menyia2kan kesempatan ini. Kenapa? Pikiranku sekali lagi tak lepasa dari mikirin HMS coyyy. Banyak waktu yang kubuang di tempat magang, karena sesimple aku mikirin hal lain. Ya aku gak focus magang, dan lebih parahnya lagi, ketika aku ngga focus sama magang. Aku juga ngga focus sama apa yang kupikirin saat itu. Jadi? SIA – SIA, tak dapat apa – apa. Ya Allah bantulah hambamu yang payah dalam mengerjakan sesuatu.
Sebenarnya magang ini menarik, ya nanti aku cerita lah banyaknya menarik dimana. Mungkin di cerita magang part 2. BTW, Kerjaanku setiap hari hanya 2 hal setelah bangun tidur. Berangkat kerja (magang), lalu ke sekre nemenin anak – anak. Ya, hanya 2 itu. Dan harusnya udah ga kuliah free dong. FREE NDASMU, kalaupun ada waktu free kugunakan untuk tidur kaya kebo dan mikirn HMS yang tiada pernah berakir ini. Kenapa gak pernah berakhir? Ya karena aku aja yang mikirin dan ngerjain sendiri. Ngga sih sebenarnya salahku juga, salah dimana aku ga bisa menularkan kegelisahan dan menjelaskan mimpi seara nyata yang bisa membuat bp antusias dalam mengerjakannya. Pendelegasianku buruk. Aku sering ragu dengan keputusanku, dan aku sering tidak berani menjalankan suatu hal. Padahal tugas pemimpin adalah BERANI. Hanya ada satu kata? LAWAN. Lawan ketidak beranian mu itu.
Entah kenapa manajerial waktuku sangat amat buruk. Keahlian manajerial waktu yang kubanggakan dari TPB bisa – biasanya kacau semenjak jadi kahim. Kenapa, karena kau banyak menyia2kan waktu. Dan aku tidak mencoba mendekatkan diri kepada-Nya. Berserah dirilah engkau kepada Allah, Tuhanmu. Karena dialah yang menciptakan waktu dan seluruh peristiwa di dalamnya. Jika ingin waktumu berkah, maka mendekatklah ke Dia, dan luangkan waktu mu kepada-Nya. Untuk menunaikan kewajiban manusia yang telah ditasbihkan di Al-quran. Menyembah Allah swt. Ya Allah semoga hamba dapat menjadi golongan orang – orang yang engkau berkati.









Baca selengkapnya
Petuah dari Pak Indra Jati

Petuah dari Pak Indra Jati



Sebelum aku pulang ke rembang, sebelum banget aku bikin tulisan surat cinta untuk BP, dan sebelum itu aku menyempatkan waktu untuk bertemu dengan pak Indra. Aku saling ngobrol dan meminta harapan bagaimana seharusnya himpunan bergerak pada zaman sekarang.  Pak indra sebagai mantan kahim saat itu bercerita banyak tentang dirinya dan seluruh apa yang dilakukan saat itu.
Pak indra memulai menarik cerita dari seharusnya kebutuhan bangsa saat ini apa. Kalau kita berpikir kebutuhan bangsa banyak, dari mulai ekonomi global, politik bersih, budaya yang lestari, dll. Satu yang dekat sekarang adalah perkembangan globalisasi. Saat ini sudah masuk ranahnya zaman IT dimana manusia sudah seahrusnya merasakan dampaknya, jika tidak lama kelamaan dia akan tergilas. Aku jadi ingat kata – kata “siapa yang tidak dapat beradaptasi, maka dia akan termakan oleh lingkungannya sendiri”. Ya, berarti sudah seahrusnya kita menyempatkan isu perkembangan globalisasi menjadi yang terdepan dalam lini keorganisasian. Kemampuan leadership juga merupakan aspek penting. Karena 20 tahun ke depan teman – temanku akan menjadi pemimpin – pemimpin di bidangnya. Aku pernah berbincang dengan royyan, bahwa kaderisasi mu ini sangat penting untuk menanmkan sifat – sifat penting. Karena nantinya orang – orang yang kamu kader inilah akan menjadi sosok – sosok pemimpin di bidangnya.
Selanjutnya pak indra berpesan agar selalu HMS memberi perhatian ke teman – teman. Tentang kebutuhan dasarnya. Seperti akademik, beasiswa, kesejahteraan, dll. Kita sebagai sebuah keluarga besar sudah seharusnya peduli masing – masing. Hal ini sama seperti harapan besarku juga ke Akademik dan Kesra.
Selanjutnya pak indra berpesan agar kita define my own target ( pesan ini untuk berbagai individu). Bahwa dengan memilih target tempat pengabdian kita sekarang berarti sudah menyicil masa depan yang indah. Dan pak indra berpesan agar kerja itu banyak, di bagi – bagi lah lulusan – lulusan sipil jangan di tempatnya sendiri (kontraktor – konsultan). Sekali – kali ada yang kerja di Kementrian, sekali – kali harus ada yang jadi PNS, Dosen, peneliti , dll. Ya karena itulah yang dibutuhkan. Orang kuliah di sipil ngga disuruh jadi dosen, tapi minimal ada yang jadi dosen, kalau ngga gitu siapa dong yang bakal ganti dosen – dosen hebat kita. Kalau ngga gitu rugi dong kita diajar keren – keren sama dosen kita. Etos kerja merupakan hal penting yang ditekankan pak Indra. Dimana hal inilah yang seharusnya telah dipupuk sejak awal di kuliah. Agar kedepannya kita memiliki habbit dan attitude yang baik.
Selanjtunya pak indra bercerita bahwa semua itu dapat terbentuk dari lingkungan. Suasana yang ekstrem akan membuat kita bekerja keras dalam menghadapi semua aral rintangan. Pak indra menyinggung habbitnya dulu yang dapat membagi peran antara belajar dan memimpin organisasi, bahka olahraga dan menjadi Atlet PON. Selanjutnya pak indra bilang bahwa jangan sampai jadi generasi bobrok. Apa itu Generasi bobrok, generasi yang hanya bisanya copy paste dan plagiat, tidak kreatif. Nah tips2nya kara pak indra adalah. Kerjakan tugas sendiri, jangan menyontek, dan kuliah datang tepat waktu. Bahkan kalau bisa pak indra menyarankan ada sanksi bagi setiap yang melanggar. Kalau mengutip kataya Pak Abduh, ini agar menciptakan bahwa kita serius dalam mengemembangkan sautu hal. Pak indra bilang bahwa, harga diri kita besar. Sebagai lulusan SIpil ITB kita dikenal professional di dunia luar. Sehingga penting kedepannya menjaga nama baik alamater kitat tercinta, dan meningkatkan dan menunjukkan kapastias diri di dunia sana.
Tips dan saran pak indra kepadaku.
1.       Komitmen. Kau yang memulai kalulah yang mengakhiri. Simple nya kata pak indra, kalau udah janji penuhi. Caranya ya dengan manajemen yang baik. Baik manajemen orang dan manajemen waktu.
2.       Waktu belajar carilah sesegera mungkin setelah materi disampaikan. Sehingga kamu bisa mneyelsaikan tugasmu dan sleanjutnya kamu bisa focus di himpunana dan tidak terbebani dengan adanya tugas – tugas akademik.
Komitmen, udah janji penuhi. Manajemen + atur waktu
-          Belajar langsung keluar dari kelas hari itu juga
3.       Hadapi masalahmu one by one and you can see One big job done. Ya poi pentingnya adalah tetap focus appaun hal yang sedang kamu kerjakan dam agendakan di to do listmu.
Pesan terakhir sebenarnya kalau bisa ngobrol dengan siapapun dan di kelaspun HP kalau bisa dimatikan. Selesai


Baca selengkapnya
Melepas mu dengan penuh kesedihan dan penyesalan : Oh Ramadhan.

Melepas mu dengan penuh kesedihan dan penyesalan : Oh Ramadhan.



Ramadhan ketiga ku selama berkuliah dan saat ini kujalani sebagai status Kahim HMS ITB. Dari dulu kutunggu momen ramdhan sebagai momen membersihkan dan menyucikan diri dari segala macam kotoran hati yang telah menimbun sejak lama. Aku bahkan telah merencanakan untuk membuat Ramadhan ini sebagai ajang produktif. Selain one day one juz, Ramadhan kali ini aku ingin membaut kegiatan yaitu #30hari Ramadhan bercerita. Namun saying, saying sekali semuanya sirna bak ditelan malam.
Kejadiannya saat aku sedang menyia2kan waktu di sekre, lalu lusa yaitu hari Jumat, tepat ketika aku ingin meningkatkan motivasi nga-Him, HPku ilang. HP yang belum ada sebulan hilang, ludes, tak berbekas. Awalnya aku biasa – biasa saja, tapi setelah tahu bahwa HP ku yang hilang tadi benar – benar tidak kembali lagi. Aku benar – benar down se down-downya. Segera kusebar pengumuman kehilangan HP ini. Mulai dari aku minta tolong kahim MTI (Agat) untuk menyebarkan info ini. Hingga ke anak2 sipil. Tapi satu yang membuatku lebih down. Yaitu, tidak ada yang peduli. Ya, tidak ada. Termasuk BP2ku yang selalu kuperhatikan setiap waktu. Aku pun semakin terpuruk dengan keadaan.
2 hari aku benar2 down, dan hanya bisa berbaring di kosan. Serasa semua sirna dan musibah menimpaku sangat amat besar. Keesokan hari, setelah HPku ilang. Aku yang bertarawih di masjid pusdai setelah bukber paguyuban, mendapatkan musibah yang kedua kalinya. Saat itu aku sedang tadarus di dalam masjid, hingga saat aku memutuskan untuk pulang (aku pulang ketika masjid sudah dalam keadaan sepi). Sandalku sudah tidak ada. Ludes, Double kill. Ya, masalahku membuatku semakin terpuruk.
Hari terasa lama saat itu, untung aku masih menyimpan Hpnya mile. Hpnya pun kupakai kembali dan servise hp ku yang dulu kulanjutkan ulang. Mengeluarkan ongkos lagi karena harus ganti LCD, tapi lebih baik daripada aku harus beli hp baru, hanya menambah penyesalanku kenapa saat dulu aku sangat gegabah dan tergesa membeli HP.
Aku berpikir, sampai harus mencari kerja hingga mencukupi semuanya. Aku mencari semua link kerja saat itu, dan job yang cocok untukku. Mengngat minggu depan aku sudah magang. Dan waktuku akan semakin tersita. Akhirnya aku mengambil job guru les part time saat itu. Uangnya lumayan 75/sekali pertemuan. Aku mencoba nya sekali, ya tempatnya jauh di lembang dan itu berarti sudah minus ongkos transportasi. Dan selanjutnya kurasa ngga cocok hingga aku ketemu bang juni Kahim 2013.
Aku menceritakan semuanya, ke bang juni tentang masalahku. Aku bercerita dengan menunjukkan semua masalahku saat itu. Aku bilang sudah ga tau gimana lagi ke depannya. Seperti sudah hopeless, dan sudah capek dengan semuanya. Hingga bang juni mengingatkanku arti penting amanah yang sekarang berada di pundakku. Ya, taka da manusia yang sempurna tapi bagaiamana amah itu tetap diemban hingga titik darah penghabisan inilah yang menjadi penting.
Semua orang punya masalah. Pasti. Allah akan menguji semua hamba-nya dengan ujian – ujian kehidupan. Namun, semua ini tergantung dari cara kita mengatasinya. Ujian kehidupan inilah yang dapat membuat orang bisa semakin dekat dengan Rabb-nya atau semakin menjauh karena keluputannya dan kekecewaannya. Jika kau dilanda sebuah ujian kehidupan, kenapa kau harus capek – capek untuk menyelesaikan masalahnya melulu hingga melupakan kewajibanmu kepada Rabb-mu. Padahal Allah lah yang menciptakan ujian itu, ketuk hati-Nya dan mohon ampunlah kepada-Nya. Hingga suatu saat musibah inilah yang akan menguatkanmu dengan ujian – ujian lain yang menunggu.
Lalu aku diingatkan pula, tak boleh sama sekali aku punya perasaan kecewa kepada BP-Bpku. Toh, dari awal aku lah yang memilih mereka, walaupun ring 2 sebagian besar dipilih oleh ring 1 tapi menurutku, aku masih ada hak untuk menolak untuk menjadikan mereka BP. Tapi nyatanya, aku menyetujuinya, yang artinya aku bertanggung jawab dengan konsekuensi yang ada dan setuju merekalah yang akan membantuku selama setahun ke depan. Mengingat kata membantu, aku jadi ingat kembali toh mereka secara sukarela berjuang untuk HMS ini. Maka, jangan sampai aku menyia2kan mereka. Tanpa BP, kau bukanlah apa – apa. Serius.
Ya, singkat cerita aku sadar, aku mulai bangkit perlahan, walaupun terseret2. Back to bagaimana ramadhanku kali ini? Bisa dibilang aku mengecewakan. Bagaimana tidak? 2 tulisan dari #Ramadhanbercerita yang ada selanjutnya tidak kulanjutkan karena moodku yang buruk, lalu one day one juz mentok di 15 juz, yang artinya hanya 50% dari target. Aku mengakui, aku sangat tidak bisa konsisten dan focus dengan apa yang sudah kurencanakan.
Ya Allah ampunilah kelalai-an hambamu ini dalam menjalankan semua ibadahnya. Jika bukan engkaulah Yang Maha Pengampun dan Pengasih, mungkin aku sudah menjadi puing – puing yang berserakan karena dosa dan kelalaian yang kulakukan. Ya Allah sesungguhnya engkaulah yang maha pemberi rahmat bagi hambamu, semoga aku tidak termasuk golongan orang – orang yang terjerumus dan tidak mendapatkan pertolongan di hari akhir nanti. Naudzubillahi min dzalik.
p.s : disini aku tidak ikut aksi dan nyekdanin si danlap. huft

Baca selengkapnya
Kunjungan ke ITS.

Kunjungan ke ITS.



Day 1 (24 Juli 2018 )
Kami berangkat dari Bandung, kereta pertama berangkat sekitar pukul 05.00. Aku sudah bangun dari jam 02.00 untuk sahur dan beberes barang yang bahkan kupersiapkan j-berapa dari keberangkatan. Karena apa? Ya karena tadi aku tak bisa mengatur waktuku dengan baik, aku kalah oleh kelamhan dan ketidakdayaanku melawan rasa malas, dan lemas. Aku menjemput pasukan C29 sebelum subuh, dan kami berangkat menggunakan grab bareng. Ternyata kukira orang yang sudah banyak dating, malah kami duluan yang merupakan kelompok pertama dating. Oh shit orang Indonesia, tidak ada sama sekali awarenessnya terhadap waktu. Bahkan sampe ada yang belum dating di menit – menit terakhir kereta berangkat.
Perjalanan kami adalah perjalanan yang panjang. Melewati puluhan belasan kabupaten dan puluhan stasiun. 17 JAM. Menikmati pergantian dari mekarnya matahari ke peradaban hingga tenggelamnya matahari ke pengasingan awal. Berbagai macam hal kami lakukan, mulai dari ngobrol dengan teman , penumpang, sampai ngobrol sama diri sendiri. Mulai dari berbagi ilmu hingga berbagi gossip. Mulai dari baca buku sampai nonton film. Mulai dari main pes bareng hingga youtubing hal2 tidak faedah, seperti tik-tok (awal mula aku mendengar istilah tik – tok). Ya semua ini bisa kami lakukan karena kecerdasan Keza memesan tiket, gerbong kami serasa gerbong milik sendiri coy, apalagi nanti gerbong waktu pulang.
Sekitar pukul 22.00 kami sampai di Surabaya, suasana hangat lembab menyambut kami dating ke sana. Tak kalah pula tukang angkut (taksi) yang segera memburu mangsanya. Tapi memang Ekstrakampus merupakan EO yang mantap, maka kami pun sudah membagi clother grab masing2. Lebih murah pastinya, fleksibel, dan nyampe dengan lebih aman dan nyaman. Ya walaupun sedikit dimarahain om – om taksi karena kita sangat mencolok sekali menunggu grab sedangkan di saat itu adalah daerah steril kendaraan online.
Malamnya kami sampai ke Kamar masing – masing. Kamar yang nyaman bagiku, karena aku sendiri jarang ke hotel. Satu kamar berisi 3 orang (ada yang 2 bahkan 1 sesuai kehadiran orang masing – masing). Satu hal lagi yang aku suka, aku bisa melihat kemerlap Surabaya dari ketinggian, entah kenapa aku sangat suka ketinggian, walaupun bikin merinding tapi pemandangan yang disajikan sungguh luar biasa. Mulai dari Gedung hingga Gunung merupakan kesukaanku. Lalu, capek? Ngga. Ya kami belum tidur untuk memutuskan sekalian mencari sahur. Dari destinasi yang kami cari dan tentukan. Kami memutuskan untuk ke seafood genteng. 10 orang dengan 2 grab dan satu tujuan seafood genteng. Dan ternyata SHIT, seafood genteng memiliki banyak cabang. 2 grab ini turun di 2 tempat yang berbeda. Temanya sih makan bareng, tapi kenyataannya makan bareng di 2 tempat yang berbeda. Aku, andro, anang, wina, dan ion akhirnya makan diseafood genteng yang outdoor. Uniknya kami memutuskan untuk pulang dengan cara berjalan kaki dari tempat makan ke hotel. Kata Maps sih deket, kenyataannya jauh banget woyy. Gila hampir sejam kita berjalan. Dan nyampe hotel jam 2. Cuman positifnya adalah, kami jadi tahu Surabaya malam hari dan gemerlapnya jalan2 sana. Berbeda dengan bandung, di Surabaya luas, dan serasa lebih tenang saja. Yang pasti tidak dinging (sedingin bandung).
Day 2
Jumat, pagi – pagi kami sudah siap untuk berangkat. Kunjungan pertama adalah Himasitra (HMS Universitas Kristen Petra). Pertama kali aku dating ke sana, ini katanya kampus swasta terbaik tapi spotnya di tengah2 kompleks kota. Hampir sama dengan ITB ya agak lebih parah sedikit, jalanan disini sempit. Tapi di sini, mobil bisa masuk, karena univnya gede. Kami disambut oleh abang2 Himasitra. Hehe putih – putih coy, dan kebanyakan emang ras Cina Surabaya. Walaupun cina tapi medoknya tetep kelihatan, jadi hiburan tersendiri bagiku yang sama – sama orang jawa (selama disana aku ga menampakkan kejawa-anku), mendengar kemedokan Bahasa indonesianya. BTW, tulisan ini bukan untuk menyudutkan atau menandakan rasis. Justru aku sangat bahagia di sini. Karena sambutan nya yang hangat, ramah, dan bersahabat. This is service excellent!.
Ya, notabene kalau ditanya kebanyakn orang – orang disini adalah orang2 yang awalnya kalau jalur nasional pilihannya adalah ITB. Sama seperti ITS, yang kebanyakan pasti pilihan satunya adalah sipil ITB, kecuali si chris (kahimnya HMS ITS) yang dia emang udah dari awal jatuh hati sama ITS. Kahim Himastira bernama David tapi dia sudah ada penggantinya. Yaitu angaktan 16, david sendiri pun tinggal menunggu turun. Dari mataku, terlihat sekali David orang yang sangat baik, dan rendah hati. Bagaimana tidak, berkali – kali david menawarkan untuk memfotokan kami2. Kahim lho coy ini. Sedangkan aku, di saat – saat itu masa2ku sering kena bully karena ejekan ku yang ga lucu di BP. Tapi selalu saja menampakkan impresi yang sok cool. Ckckck, dasar Aldy2.  Satu lagi David inilah tipe – tipe pemimpin yang bakal menjadi pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya. Kalau kosakata ku boleh menggambarkan dirinya, CLEAR. Tanpa celah untuk dilihat keburukannya. Dan dia begitu mengayomi anak – anak 16 nya.
Di Himasitra aku banyak belajar bagaimana kampus swasta dan namanya pun mungkin hanya tenar di seantero provinsinya atau bahkan kotanya saja itu mengembangkan dunia kemahsiswaaannya. Disana orang – orang sudah pasti terlahir memiliki self-egosentirk yang tinggi. Karena mereka kuliah di kampus swasta dimana biaya sangat gede, dan jarang sekali beasiswa yang mengampu disana. Aku angkat topi dengan masih adanya peran Himastira di sana. Sebagai katalisator peran mahasiwa sebagai guardian of value nya negeri ini. Porsi besar dari berkembangnya dunia kemahasiswaan tak bisa dilepaskan dari kampusnya sendiri yaitu UK Petra Surabaya, dimana disana menerapkan ga hanya SKS (Sistem kredit semester) tapi juga sebuah system yang kalau kupelintir namanya jadi SKS juga yaitu system kredit softskilss. Apa itu? Jadi intinya disana setiap anak wajib mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang terbagi jadi beberapa tahapan seperti kegiatan kepanitiaan, keagaamaan, dan organsisasi di himpunannya. Ya mereka cerita disini ga semuanya himpunan, karena himpunan hanya menunjukkan beberapa orang (pengurus+staff) saja. Dan disana, himpunan benar – benar dijalankan atas asas sukarela, toh sebenarnya kalaupun ga jadi pengurus juga gpp, palingan tetep bisa ikut kepanitian himpunannya nanti untuk memenuhi yang dinamakan SKS tadi. Berbeda dengan di ITB, himpunan sebagai ajang awal memastikan satu langkah aman di dunia kerja di depan.
Setelah berbicang, kami pun isitirahat sholat jumat. Dan Surabaya memang panasnya minta dikurangin. Kami bergegas kumpul kembali untuk melanjutkan agenda visit laboratory. Disana ternyata pembangunan kampus benar2 diurus. Jadi lab disana adalah lab universitas. Di dalamya terpampang lab sipil, mesin, desain interior. Karena kita berada di kampus F, maka labnya isinya untuk jurusan2 teknik di sini. Lalu sekeliling kita benar – benar bisa dibilang asri. Karena pengembangan ruang terbuka disini sangat bagus. Dan Himasitra DONE. Berikutnya kami akan berkunjung ke ITS.
Malamnya, aku tak mau menyia2kan untuk bertemu teman2 ku SMP yang berkuliah di Surabaya. Kenapa teman2 SMP, karena kita di smp satu kelas, dan di sma pun kita se-sma cuman tidak satu kelas. Aku dijemput 3 orang. Lalu diajak berputar2 ITS terlebih dahulu. BP2 lain juga sama pada berputar dan bergelut dengan kesibukannya sendiri. Aku, fadil, Cibi, dan Anggi akhirnya memutuskan menikmati malam di kedai langganan anak2 its buat nyangkruk (ngumpul) yaitu yahh aku lupa namanya. Malam itu diakhiri dengan aku pulang diantar fadil sambil membeli makanan sahur.
Day 3
Kunjungan ke ITS. Namun sebelum itu, kami menikmati jalan – jalan di Surabaya dengan berkunjung ke museum Sampoerna. Si nama tenar dari Dji Sam Soe. Seperti biasa dengan tim grab masing – masing. Mulai dari sinilah aku mulai tertarik dengan sebuah museum. Tanpa harus membaca yang monoton, kita bisa melihat dan mendengar secara langsung ilmu pengetahuan yang priceless. Selanjutnya aku harus mengagendakan jalan – jalan di museum di Bandung. Satu hal yang extraordinary dari museum ini adalah penampakan pekerja melinting rokok. Yang menurutku sungguh waw, ya walaupun jadinya kami merasa seperti konglomerat.
Siang tiba, segera kami bergegas menuju ITS. Bersama tim grab kami dating, dan terlihat suasana yang sepi disini. Tapi ini hanya sementara, setelah kami masuk, dan waw semua meja di aula penuh dengan anak2 its. Sedangkan kami hanya ½ dari 1 bentang panjang meja. Ada 3 deretan panjang, dan sisanya diisi anak ITS semua. Selanjutnya kutahu bahwa mereka adalah semua anak2 himpunan, disini menrapkan sitem yang sama dengan UKP tadi. Cuman yang bikin shock adalah semua anak2 excited datang menyambut mereka.
Selanjutnya aku disambut oleh Christ billy. Billy orang yang ramah, dan menurutku punya aura pemimpin. Ya walaupun dia tak jauh beda sepertiku kalau kulihat, sama2 dibully karena garing. Disana kami saling sharing. Sejujurnya ppt kami ga menarik karena hal yang sama dengan UKP, cuman pembawaan emang lebih bagus. Tapi satu yang kami kalah, ketika mereka mars. Gila serasa, kami merinding melihatnya. Hentakan dan gelora marsnya merasuk hingga sekujur tubuh. Aku kalah bos, angkat topi dengan HMS ITS.
Foto bareng telah dilakukan, setelahnya adalah buka Bersama dan makan Bersama. Semua disediakan dari ITS. Yang aku kagetkan adalah, mereka sebenarnya tidak mempunyai dana abadi, bahkan untuk meeyelenggarakan Civex saja mereka rela tidak memungut biaya masuk. Tapi mereka masih bersedia menyambut kita dengan makanan dari mereka sendiri. Aku pun diaksih 2 plakat, dari prodi dan dari himpunan. Keren tjoyy
Selanjutnya, malam tiba. Kami menghabiskan malam di foodfestnya Surabaya. Ramai, seru dan menurutku malam yang lengkap. Sebelum pulang kami (beberapa orang) janjian untuk membeli lontong tahu telor di sana. Lucunya adalah, kami kira disana tempat yang gede dan bsia makan bareng, ternyata hanya sebuah gerobak jualan. Hehe kocak. Tapi walaupun gerobak, jangan salah karena kata teman – temanku makanannya enak banget.
Malam nya kami evaluasi Bersama. Banyak insight yang kami dapatkan dari 3 hari ini. Dan aku sangat bersykukur diberikan oleh Allah tanda – tanda kesempurnaan-Nya. Dan aku bisa banyak belajar dari tanda  - tanda ini. Malam ditutup dengan final liga champions yang sekali lagi Liverpool harus gugur di final dan menyisakan duka yang dalam bagi supporter setianya, termasuk aku.
Day 4
HARI TERAKHIR. Hari kepulangan kami ke bandung. Aku terkejut, tiba2 Billy datang ke tempatku menawarkan tumpangan kepada kami untuk diantarkan ke stasiun. Billy memang kahim yang hebat, aku banyak belajar darinya. Setelah sampai kami pun tidak hanya mengucapkan perpisahan dengan Billy begitupun ninis dan farah yang tidak lagsung pulang tapi ke tempat destinasi mereka masing – masing.
Pengalaman berharga kami dapatkan dari sini. Ya walaupun 4 hari tapi banyak sekali hal yang didapat, dan aku lebih suka karena tidak hanya aku yang dapat, tapi semua orang yang ikut kesana. Biarkan mereka disana mendapatkan ceritanya masing – masing. Itulah yang namanya bareng – bareng lebih asyik. Terimakasih buat Ekstrakampus HMS ITB. End.

Baca selengkapnya

Kamis, 05 Juli 2018

Sekretariat HMS ITB : Ruang Publik yang Mulai Redup.

Sekretariat HMS ITB : Ruang Publik yang Mulai Redup.

Welcome To HMS ITB
“ Bukan sekedar wadah berkembang, tapi sebagai rumah sentral pergerakan anggota dalam mencapai tujuan bersama.”
Tulisan ini dibuat di sekretariat HMS ITB lantai 1 yang beralamat di Jl. C ITB pada waktu kampus hanya diramaikan oleh aktivis KAT dan pejuang TA. Di malam yang amat dingin setelah hujan rintik yang tiada henti di Bandung sepanjang hari. Sekre malam ini lumayan ramai karena ditemani dengan wawancara sekolah Danlap dari Bis Anna, SI’14 selaku PJS MWA WM ITB di lantai 2 sekre. Mana yang lain? Ada Kadept RT dan Bos Erza SI’14 yang mengerjakan TA. Sisanya? ada di rumah nyaman mereka masing — masing.
Kupikir jarang muncul tulisan yang membahas tentang sekretariat himpunan/lembaga. Ya, yang ada hanya pembahasan tentang organisasi itu sendiri. Padahal menurutku sendiri sekre mempunyai peran yang sangat amat penting dari perjalanan organisasi itu sendiri, khususnya himpunan — himpunan di ITB. Tempat ini seakan memiliki ruh yang dapat menanamkan suatu motivasi tersendiri bagi anggota — anggota organisasinya untuk berkemahasiswaan. Dan dari tempat inilah organisasi memulai pergerakannya untuk mencapai tujuan mereka masing — masing.
Membahas mengenai sekre HMS tak bisa kulepaskan dari jargon yang kugaungkan selama masa pemilu raya HMS ITB. Ya, mungkin sedikit terngiang di telinga orang — orang ketika mendengar mengenai sebuah klausa #HMSkuRumahku. Gabungan 2 kata yang menandakan sebuah harapan untuk setiap anggotanya dapat sadar dan hadir dalam setiap momen perjuangan di HMS.Dan tak lupa menempatkan HMS sendiri sebagai pijakan mereka untuk bergerak ke depan. Dan hal apa yang paling dekat dengan goalini adalah sekretariat itu sendiri.
Sejarah dan kegunaan
Sekretariat HMS ITB dibangun sekitar tahun 1994. Awal mula sekre HMS dibangun hanya memiliki satu ruangan besar dan tanpa tingkat. Lalu melalui inisiatif dari anak — anak pada zaman kepengurusan Bos Oga HMS’92 akhirnya dibangunlah lantai 2 sekre, dengan membagi satu ruangan besar yang ada menjadi 2. Gedung — gedung di sipil memang memiliki ukuran tinggi — tinggi karena memang gaya khas bangunan peninggalan Belanda juga.
Tak jauh berbeda dengan zaman sekarang, fungsi ruang sekretariat HMS pada masa itu juga digunakan untuk tempat berkumpul dan berinteraksi. Selain itu juga ruang sekretariat ini dipakai untuk rapat pengurus HMS dan kumpul angkatan. Pada zaman — zaman itu bisa dibilang tidak ada tempat lain untuk berkumpul atau rapat selain sekre HMS.
Kini, sekretariat memang tak seramai zaman itu. Ada banyak factor yang mempengaruhi. Salah satunya kemudahan akses komunikasi melalui perkembangan teknologi. Sekarang sudah ada smartphone yang sudah mengakomodir banyak kebutuhan manusia, pun social media yang bisa digunakan untuk mengetahui keadaan dari suatu tempat tanpa harus hadir disana. Kebutuhan untuk berkumpul juga semakin berkurang. Selain karena kost — kostan merupakan tempat yang lebih nyaman untuk melakukan hal — hal produktif tanpa adanya gangguan (pada zaman ini hampir setia kost di bandung memiliki wi-fi). Dan jika dikaji lebih dalam, sebenarnya akan sangat banyak perbedaan antara zaman sekarang dan zaman dulu terkait kebutuhan berhimpun di sekretariat ini.
Peran Sekretariat vs perkembangan teknologi
Sebuah pemikiran pledoi muncul dariku akan pentingnya peran sekretariat HMS ITB baik untuk anggota dan untuk kemahasiswaan di ITB sendiri. Salah satu aspek yang dapat kita tinjau dari sejarah keberadaan dari HMS misalnya. Ya Ibarat bos Sukarno pernah mempopulerkan sebuah jargon Jas merah “jangan sekali2 merupakan sejarah”, begitu pun seharusnya HMS dan anggotanya. Namun, sangat disayangkan kenangan — kenangan HMS dari zaman dulu sangat susah untuk diakses oleh anggota — anggotanya zaman sekarang. Ditambah lagi pengarsipan di organisasi sebesar HMS sangat kurang dikelola sehingga jarang yang tahu bagaimana perkembangan HMS dari dulu hingga sekarang. Tapi, satu peninggalan yang masih utuh tak lekang waktu sampai saat ini adalah sekretariat HMS. Utuh dengan beberapa adaptasi ruang sesuai kebutuhan anggota. Dari hal ini, maka perlu jika valueyang yang ada semenjak bangunan ini berdiri bisa tetap hadir dan terjaga sampai saat ini.
Teringat aku akan pesan dari bos — bos Kahim terdahulu yang selalu menitipkan pesan “Jaga sekre ya jangan sampai sepi”. Kapanpun itu waktunya mau malam hari, weekend, bahkan hari libur nasional sekre sebagai rumah berhimpun harus selalu hidup. Namun, makna dari pesan Itu baru kusadari ketika keberjalananku sebagai Kahim. Lalu apa makna pesan tersebut? Bagiku Sekretariat HMS merupakan gerbang pergerakan utama dari himpunan ini. Sekrelah tempat anggota melakukan berbagai aktivitas mulai dari rapat hingga hiburan — hiburan receh yang mengendorkan stress di otak, bahkan bagi anggota yang sejatinya jarang ke sekre. Sekrelah tempat alumni berkunjung ketika mereka menepi ke ITB baik ketika sendiri, bersama teman — teman, maupun keluarga. Dan juga sekrelah tempat singgah pertama lembaga — lembaga baik HMJ, UKM, Kabinet, dll yang membutuhkan HMS.
Ada alasan dimana peran sekre tak bisa tergantikan oleh perkembangan teknologi. Sebagai sarana penyebaran informasi untuk anggota mungkin bisa terwadahi dengan keberadaan social media chatting yang bisa mengampu hal itu. Tapi kehidupan sekre yang masih harus tetap hidup kapanpun itu merupakan hal dasar yang harus dipahami anggotanya. Setiap orang masih berharap bahwa ketika dia berkunjung ke sana, akan ada orang yang menyambut setidaknya memenuhi kebutuhannya di sana. Atau ekstremnya aku membayangkan jikalau suatu malam ada anggota yang sedang butuh tempat untuk belajar, mengerjakan tugas — tugasnya, atau bahkan tidur, dimana saat jam malam ITB telah diberlakukan maka sekrelah tempat bernaung yang paling pas. Namun, ketika sekre dalam keadaan terkunci, aku tak yakin ada orang yang akan datang ke sana membuka pintunya dan menjadi penghuni di dalamnya sambil menanti kedatangan anggota — anggota lainnya.
Selain itu penting pula menjaga sekre tetap ramai apalagi malam hari. Dimana sekre HMS merupakan titik cahaya terakhir dari mahasiswa penjuru kampus yang lewat untuk pulang atau mengambil kendaraannya menuju parkiran sipil. HMS merupakan spot di penjuru barat kampus yang menjadi pilar cahaya kemahasiswaan di ujung barat. Ya walaupun ada Sekre KMKL yang merupakan tetangga sendiri. Namun sekre HMS lah cahaya yang dilihat pertama kali dari jauh. Jika sekre HMS sepi maka sepi sudah penjuru ujung barat kampus dari arah Aula Barat hingga parkiran sipil, sepi pula kemahasiswaan di kampus yang katanya penuh pergerakan ini. Posisi sekre HMS inilah sebagai pemantik obor kemahasiswaan di wilayah ujung barat yang harus dijaga oleh anggotanya
Satu hal lagi yang harus diketahui oleh anggotanya bahwa penurunan nilai yang paling efektif berasal dari sekre. HMS bukanlah sebuah organisasi layaknya unit ekstrakulikuler, yang ketika ganti tahta kepemimpinan maka ganti pula haluan organisasinya. HMS merupakan kumpulan perjalanan sejarah panjang. Dan nilai — nilai luhur harus tetap ada dan harus dijaga keberadaanya. Nilai — nilai inilah yang hanya bisa diturunkan lewat cerita langsung dari saksi sejarahnya, atau lewat diskusi 2 arah dengan sesame anggoanya. Hal ini tidak bisa diampu oleh sebuah media sosial, karena kekuatan emosional ketika bercerita lah yang menjadi landasan kuat mengapa media social bukan jalur yang tepat.
Sekretariat sebagai ruang publik dan diskusi.
Kondisi di atas semakin menggerus peran sekretariat sebagai ruang publik dan mematikan spot — spot diskusi yang dapat menciptakan sebuah ilmu dan pengetahuan baru. Terkait ruang publik, frasa ini sangat popular apalagi beberapa kota di Indonesia yang gencar menciptakannya, salah satu yang paling kelihatan yaitu kota Bandung tempatku berkuliah.
Ruang publik yang dimaksud secara umum pada sebuah kota, menurut Project for Public Spaces in New York tahun 1984, adalah bentuk ruang yang digunakan manusia secara bersama-sama berupa jalan, pedestrian, taman-taman, plaza, fasilitas transportasi umum (halte) dan museum. Itu pengertian formalitasnya, tapi aku lebih suka mengutip pengertian dari bapak teori ruang publik, Habernas. Ruang Publik yang diidealkan oleh Habermas kiranya adalah ruang dimana setiap masalah bisa dikomunikasikan tanpa kendala, bukan dimana segalanya boleh dilakukan begitu saja. komunikasi yang terbentuk adalah bentuk komunikasi demokratis, timbal-balik dan tiap-tiap pihak bisa menerimanya dengan baik tanpa dominasi.
Ya Ruang publik inilah salah satu hal yang kupikirkan dari dulu sampai sekarang. Salah satu yang menjadi target pribadiku dalam kepengurusan kali ini adalah menciptakan ruang publik terutama di sekretariat HMS ITB. Dari ruang publik inilah aku berharap dapat memunculkan ruang — ruang diskusi yang dapat menghasilkan sebuah manfaat bagi anggota — anggotanya . Sebuah ruang terbuka dengan pemikiran dan pendapat yang bebas dari setiap individu yang terlibat. Dimana setiap orang berdiskusi dengan nyaman dan membahas hal yang konkret dan cemerlang.
Hal ini sangat berbenturan dengan terhadap minimnya ruang publik yang ada di lingkungan HMS sehingga menimbulkan minimnya keramaian yang ada . Padahal banyak hal — hal yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana ruang publik di sekretariat ini. Mulai dari meja om dan meja hitam di luar. Area tenis meja sebagai sarana bermain anggotanya. Bahkan pilar — pilar pun potensial di sekre untuk dijadikan spot informasi. Sekre kami memiliki 6 pilar yang sangat bisa dimafaatkan untuk anggotanya berkreasi. Bergeser ke arah dalam, mungkin perlu juga suasana baru dalam hal penataan barang — barang seperti papan tulis, tv, dan Kasur. Belum lagi loker — loker yang ada di dalam seperti loker departemen, loker pribadi, loker inventaris barang. Rak sepatu, papan informasi, dan barang — barang lain pun harus dimanfaatkan secara kreatif bagi anggotanya. Wilayah manggo juga jadi bagian penting untuk di renovasi. Belum lagi jika beralih ke lantai 2 yang memiliki wilayah nyaman. Satu lagi, yaitu ada workshop dan berbagai hal lain yang menurutku jadi potensial untuk diurus oleh anggotanya.
Masalah yang terjadi adalah generasi sekarang yang tidak sadar akan potensi — potensi dari sebuah sekretarat dan barang — barang di dalamnya. Hal ini merupakan salah satu wabah yang buruk tapi hal ini sangat bisa diatasi dengan menyadarkan kembali anggotanya terkait peran dan potensi sebuah sekretariat. Mungkin masalah besarnya adalah sekre sekarang tidak bisa memenuhi kebutuhan dari setiap individu yang ada. Semisal anggota butuh tempat belajar bebas, sekre mungkin tidak bisa mengakomodir, sehingga mereka harus pergi ke luar untuk memenuhi kebutuhannya. Harusnya secara ideal sekre dapat menjadi tempat pemenuhan kebutuhan anggotanya dan rumah berkemahsiswaan yang aman dan nyaman.
Sebuah Angan buat rumah kita.
Banyak diskusi yang sudah dilakukan sebelumnya terkait pengembangan sekretariat sendiri. Bahkan aku sendiri sudah sempat berdiskusi dengan anak — anak dari jurusan desain interior ITB terkait kegelisahanku ini. Selanjutnya pertanyaan yang muncul adalah mau dibawa kemana fungsi sekre ini. Mencoba mengintisarikan dari 3 misi yang kubawa pada tahun kepengurusan ini.
1. #HMSReborn, Upaya merekonstruksi ulang HMS ITB menjadi sebuah wadah yang terintegrasi dalam upaya penjaminan kebutuhan dan profil anggota dalam ranah kekeluargaan.
Ada 2 kata yang perlu digaris bawahi yaitu penjaminan kebutuhan dan profil anggota. Dan sekretariat lah sebagai tools untuk bisa mendapatkan penjaminan kebutuhan dan juga pemenuhan profil anggota. Dengan sekre yang mendukung keberjalanan itu, maka tugas departmen sedikit diringankan. Walau sebenarnya memang sekretariat adalah sebuah fasilitas, tapi dari fasilitas inilah nantinya akan tercapainya tujuan bersama. Lalu sekarang apa saja kebutuhan anggota dan profil anggota yang dapat dipenuhi. Kebutuhan sendiri ada di GBHP sebagai landasan dasar dalam merancang sesuatu. Berikut intisari dari kebutuhan GBHP yang ada dan dapat diwadahi sekre sebagai wadah berkarya anggotanya.
A. Mewadahi minat dan potensi serta terkait komunitas yang ada di HMS. Komunitas di HMS pun banyak mulai dari minat olahraga hingga keprofesian. Dan ini diintisarikan dalam audiensi departemen Mipot
B. Iteraksi yang baik yang menyebabkan dan meningkatkan kekeluargaan pada tingkat kenal.
C. Pengembangan keprofesian di sekre. Seharusnya sekre bisa mewadahi ini, dengan pemantik isu — isu keprofesian di sekre. Hal ini bisa jadi suatu hal yang mendukung tercapainya pengembangan keprofesian.
D. Undangan dari eksternal dan pengabdian masyarakat (sense of crisis).
Sebenarnya bisa dipantik beberapa informasi baik keprofesian itu di dinding tempelan informasi agar orang — orang tahu progress dan kabar terbaru. Baik itu info keprofesian, pengmas, eksternal ataupun proker — proker lain. Hal ini bisa diakomodir dengan mengadakan papan info dan dengan pemasangan info yang baik pula.
E. SOP sekre sebagai pengawasan , kabar tentang proker (Countdown), transparasi RAB, info — info tentang HMS.
F. Kaderisasi. Profil kaderisasi ini kebanyakan tentang mengetahui arah gerak HMS. Kalau dulu sempet di ITS mereka menerapkan metode propaganda AD/ART nah untuk ini bisa dengan menempelkan hal2 berbau propaganda BP sendiri agar bisa menularkan ide secara efektif. Profil ada di profil kaderisasi yang mau di terapkan dan profil dari cita2 bersama, entah Kahim atau massa. Sebagai visi dari Kahim sebagai contributor nyata bangsa sudah seharusnya sekrerariat mendukung ini. (Wall untuk pengmas, eksternal, dan keprofesian).
2. #Explore HMS, Mengoptimalkan wahana eksplorasi kepada anggota HMS ITB
untuk dapat berkembang dan berkarya sesuai dengan minat dan potensi. Dalam pengaplikasiannya pada ruang publik ini definisi berkembang dan berkarya sejauh untuk memantik mereka
Sedangkan minat dan potensi anak — anak sesuai intisari dari kuisoner departemen Mipot adalah olahraga bersama, lomba, grup berisi minat sama, perform, berkegiatan di sekre, latihan serius. Beberapa hal bisa dilakukan anggotanya di lingkungan HMS seperti main musik dan menonton film di sekre, bulutangkis di depan sekre, basket dan volley di lapangan ccbar, bahkan futsal di lapangan BSC A dengan syarat ada gawang kecil. Hobi hobi seperti fotografi, desain, menulis, hiking, bisa terwadahi jika ditempel di dinding mading HMS. Dinding ini sebenarnya tidak sekedar mewadahi hobi — hobi di atas. Hal — hal seperti info akademik, social pengmas, keprofesian pun bisa diwadahi disini. Dan itupun masih ada wadah lainnya yang masih kosong seperti 6 mading kecil, 1 mading besar, 1 etalase ga kepakai, dan etalase organongram. Intinya banyak tempat yang potensial dijadikan wahana oleh anggota — anggota, pun karena wilayah kita sebenarnya seluas itu untuk mewujudkannya.
3. #HMSku Rumahku, Merintis HMS sebagai rumah sentral pergerakan anggotanya dalam upaya meningkatkan rasa kepemilikan terhadap HMS ITB. Definisi rumah sentral sederhanannya adalah semua gerakan di HMS mengakar dan dimulai dari sana. Contoh seperti forum, rapat, dan bahasan — bahasan lainnya yang menimbulkan dampak entah kini maupun nanti.
Saran dan perbaikan
Jadi bagaimana untuk bisa mencapai tujuan itu? Pertama kali yang dapat dilakukan jelas harus membuat sekre harus nyaman. Hal ini tidak bisa hanya dengan pemikiran sendiri ataupun hanya beberapa tim saja. Analisis kondisi juga harus dilakukan secara kompleks dengan mendata kenapa orang malas dan tidak memilih sekre sebagai tempat berkegiatan mereka. Beberapa metode yang efektif adalah wawancara dan kuisoner. Wawancara menghasilkan sebuah pendapat dan saran yang komprehensif serta dapat diuji kebenarannya. Wawancara dengan ebrbagai angkatan karena pandangan setiap angkatan terhadap kebutuhan di sekre memiliki kencenderungan yang tidak sama. Saran dari beberapa DRT zaman dulu pun menjadi inputan penting karena penurunan nilai merupakan suatu hal yang sangat membantu dalam perbaikan sekretariat ini. Metode kuisoner dapat dilakukan lebih ringan namun dengan hasil yang harus melampaui batas valid. Sebarkan kuisoner terkait kebutuhan mereka untuk suatu fasilitas di HMS, baik itu kebutuhan barang , atau tempat seperti SL atau workshop.
Ketika metode analisis kondisi di atas telah mendapatkan sebuah hasil yang cukup dijadikan pegangan. Maka bisa ditambahkan beberapa hal terkait gerakan lain. Contoh berkunjung ke himpunan dan diskusi dengan yang lain — lain dan cari referensi tentang sekre yang bagus. Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk memperbaiki ruang publik di HMS disini adalah :
1. Dinding karya HMS.
a. Fotografi, hiking, kegiatan2 HMS, info akademik,
2. Olahraga sekitar sekre.
a. Bultang, futsal (gawang kecil), tenis meja, basket voli (lap itb). Gudang Alat olahraga -> workshop
3. Hiburan
a. Music, game, film
4. Etalase, (ruang publik)
a. Buku r32, tulisan2, info2 keprofesian, kajian, countdown.
5. Seputar info nitip madding ekstrakampus
a. Undagan, agenda proker, lomba
6. Jam sholat di dalam sekre
7. Tenda di smoking stone dan payungnya
8. Pembersihan sekre bagian dalam, dan alih fungsi workshop + SL (kewajiban ke HMS juga)
9. Informasi Intenal Hms + Visi Bp
10. 6 Mading Kecil, Etalase Organogram. Kasih Aja Visi, Etalase Ga Kepakai
Harapan terakhir sebenarnya ada pada ranah Eksekusi pada saat HMS beriman yang merupakan kepanjangan dari HMS Bersih — bersih dan makan. Gerakan selanjutnya adalah mengawal dan tinggal ngelihat dampaknya kedepan. Saran dan evaluasi akan dilanjutkan di tulisan selanjutnya. Untuk HMS yang lebih baik. 1,2,3 Ijo 3x
Baca selengkapnya