Selasa, 10 Juli 2018

Kunjungan ke ITS.



Day 1 (24 Juli 2018 )
Kami berangkat dari Bandung, kereta pertama berangkat sekitar pukul 05.00. Aku sudah bangun dari jam 02.00 untuk sahur dan beberes barang yang bahkan kupersiapkan j-berapa dari keberangkatan. Karena apa? Ya karena tadi aku tak bisa mengatur waktuku dengan baik, aku kalah oleh kelamhan dan ketidakdayaanku melawan rasa malas, dan lemas. Aku menjemput pasukan C29 sebelum subuh, dan kami berangkat menggunakan grab bareng. Ternyata kukira orang yang sudah banyak dating, malah kami duluan yang merupakan kelompok pertama dating. Oh shit orang Indonesia, tidak ada sama sekali awarenessnya terhadap waktu. Bahkan sampe ada yang belum dating di menit – menit terakhir kereta berangkat.
Perjalanan kami adalah perjalanan yang panjang. Melewati puluhan belasan kabupaten dan puluhan stasiun. 17 JAM. Menikmati pergantian dari mekarnya matahari ke peradaban hingga tenggelamnya matahari ke pengasingan awal. Berbagai macam hal kami lakukan, mulai dari ngobrol dengan teman , penumpang, sampai ngobrol sama diri sendiri. Mulai dari berbagi ilmu hingga berbagi gossip. Mulai dari baca buku sampai nonton film. Mulai dari main pes bareng hingga youtubing hal2 tidak faedah, seperti tik-tok (awal mula aku mendengar istilah tik – tok). Ya semua ini bisa kami lakukan karena kecerdasan Keza memesan tiket, gerbong kami serasa gerbong milik sendiri coy, apalagi nanti gerbong waktu pulang.
Sekitar pukul 22.00 kami sampai di Surabaya, suasana hangat lembab menyambut kami dating ke sana. Tak kalah pula tukang angkut (taksi) yang segera memburu mangsanya. Tapi memang Ekstrakampus merupakan EO yang mantap, maka kami pun sudah membagi clother grab masing2. Lebih murah pastinya, fleksibel, dan nyampe dengan lebih aman dan nyaman. Ya walaupun sedikit dimarahain om – om taksi karena kita sangat mencolok sekali menunggu grab sedangkan di saat itu adalah daerah steril kendaraan online.
Malamnya kami sampai ke Kamar masing – masing. Kamar yang nyaman bagiku, karena aku sendiri jarang ke hotel. Satu kamar berisi 3 orang (ada yang 2 bahkan 1 sesuai kehadiran orang masing – masing). Satu hal lagi yang aku suka, aku bisa melihat kemerlap Surabaya dari ketinggian, entah kenapa aku sangat suka ketinggian, walaupun bikin merinding tapi pemandangan yang disajikan sungguh luar biasa. Mulai dari Gedung hingga Gunung merupakan kesukaanku. Lalu, capek? Ngga. Ya kami belum tidur untuk memutuskan sekalian mencari sahur. Dari destinasi yang kami cari dan tentukan. Kami memutuskan untuk ke seafood genteng. 10 orang dengan 2 grab dan satu tujuan seafood genteng. Dan ternyata SHIT, seafood genteng memiliki banyak cabang. 2 grab ini turun di 2 tempat yang berbeda. Temanya sih makan bareng, tapi kenyataannya makan bareng di 2 tempat yang berbeda. Aku, andro, anang, wina, dan ion akhirnya makan diseafood genteng yang outdoor. Uniknya kami memutuskan untuk pulang dengan cara berjalan kaki dari tempat makan ke hotel. Kata Maps sih deket, kenyataannya jauh banget woyy. Gila hampir sejam kita berjalan. Dan nyampe hotel jam 2. Cuman positifnya adalah, kami jadi tahu Surabaya malam hari dan gemerlapnya jalan2 sana. Berbeda dengan bandung, di Surabaya luas, dan serasa lebih tenang saja. Yang pasti tidak dinging (sedingin bandung).
Day 2
Jumat, pagi – pagi kami sudah siap untuk berangkat. Kunjungan pertama adalah Himasitra (HMS Universitas Kristen Petra). Pertama kali aku dating ke sana, ini katanya kampus swasta terbaik tapi spotnya di tengah2 kompleks kota. Hampir sama dengan ITB ya agak lebih parah sedikit, jalanan disini sempit. Tapi di sini, mobil bisa masuk, karena univnya gede. Kami disambut oleh abang2 Himasitra. Hehe putih – putih coy, dan kebanyakan emang ras Cina Surabaya. Walaupun cina tapi medoknya tetep kelihatan, jadi hiburan tersendiri bagiku yang sama – sama orang jawa (selama disana aku ga menampakkan kejawa-anku), mendengar kemedokan Bahasa indonesianya. BTW, tulisan ini bukan untuk menyudutkan atau menandakan rasis. Justru aku sangat bahagia di sini. Karena sambutan nya yang hangat, ramah, dan bersahabat. This is service excellent!.
Ya, notabene kalau ditanya kebanyakn orang – orang disini adalah orang2 yang awalnya kalau jalur nasional pilihannya adalah ITB. Sama seperti ITS, yang kebanyakan pasti pilihan satunya adalah sipil ITB, kecuali si chris (kahimnya HMS ITS) yang dia emang udah dari awal jatuh hati sama ITS. Kahim Himastira bernama David tapi dia sudah ada penggantinya. Yaitu angaktan 16, david sendiri pun tinggal menunggu turun. Dari mataku, terlihat sekali David orang yang sangat baik, dan rendah hati. Bagaimana tidak, berkali – kali david menawarkan untuk memfotokan kami2. Kahim lho coy ini. Sedangkan aku, di saat – saat itu masa2ku sering kena bully karena ejekan ku yang ga lucu di BP. Tapi selalu saja menampakkan impresi yang sok cool. Ckckck, dasar Aldy2.  Satu lagi David inilah tipe – tipe pemimpin yang bakal menjadi pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya. Kalau kosakata ku boleh menggambarkan dirinya, CLEAR. Tanpa celah untuk dilihat keburukannya. Dan dia begitu mengayomi anak – anak 16 nya.
Di Himasitra aku banyak belajar bagaimana kampus swasta dan namanya pun mungkin hanya tenar di seantero provinsinya atau bahkan kotanya saja itu mengembangkan dunia kemahsiswaaannya. Disana orang – orang sudah pasti terlahir memiliki self-egosentirk yang tinggi. Karena mereka kuliah di kampus swasta dimana biaya sangat gede, dan jarang sekali beasiswa yang mengampu disana. Aku angkat topi dengan masih adanya peran Himastira di sana. Sebagai katalisator peran mahasiwa sebagai guardian of value nya negeri ini. Porsi besar dari berkembangnya dunia kemahasiswaan tak bisa dilepaskan dari kampusnya sendiri yaitu UK Petra Surabaya, dimana disana menerapkan ga hanya SKS (Sistem kredit semester) tapi juga sebuah system yang kalau kupelintir namanya jadi SKS juga yaitu system kredit softskilss. Apa itu? Jadi intinya disana setiap anak wajib mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang terbagi jadi beberapa tahapan seperti kegiatan kepanitiaan, keagaamaan, dan organsisasi di himpunannya. Ya mereka cerita disini ga semuanya himpunan, karena himpunan hanya menunjukkan beberapa orang (pengurus+staff) saja. Dan disana, himpunan benar – benar dijalankan atas asas sukarela, toh sebenarnya kalaupun ga jadi pengurus juga gpp, palingan tetep bisa ikut kepanitian himpunannya nanti untuk memenuhi yang dinamakan SKS tadi. Berbeda dengan di ITB, himpunan sebagai ajang awal memastikan satu langkah aman di dunia kerja di depan.
Setelah berbicang, kami pun isitirahat sholat jumat. Dan Surabaya memang panasnya minta dikurangin. Kami bergegas kumpul kembali untuk melanjutkan agenda visit laboratory. Disana ternyata pembangunan kampus benar2 diurus. Jadi lab disana adalah lab universitas. Di dalamya terpampang lab sipil, mesin, desain interior. Karena kita berada di kampus F, maka labnya isinya untuk jurusan2 teknik di sini. Lalu sekeliling kita benar – benar bisa dibilang asri. Karena pengembangan ruang terbuka disini sangat bagus. Dan Himasitra DONE. Berikutnya kami akan berkunjung ke ITS.
Malamnya, aku tak mau menyia2kan untuk bertemu teman2 ku SMP yang berkuliah di Surabaya. Kenapa teman2 SMP, karena kita di smp satu kelas, dan di sma pun kita se-sma cuman tidak satu kelas. Aku dijemput 3 orang. Lalu diajak berputar2 ITS terlebih dahulu. BP2 lain juga sama pada berputar dan bergelut dengan kesibukannya sendiri. Aku, fadil, Cibi, dan Anggi akhirnya memutuskan menikmati malam di kedai langganan anak2 its buat nyangkruk (ngumpul) yaitu yahh aku lupa namanya. Malam itu diakhiri dengan aku pulang diantar fadil sambil membeli makanan sahur.
Day 3
Kunjungan ke ITS. Namun sebelum itu, kami menikmati jalan – jalan di Surabaya dengan berkunjung ke museum Sampoerna. Si nama tenar dari Dji Sam Soe. Seperti biasa dengan tim grab masing – masing. Mulai dari sinilah aku mulai tertarik dengan sebuah museum. Tanpa harus membaca yang monoton, kita bisa melihat dan mendengar secara langsung ilmu pengetahuan yang priceless. Selanjutnya aku harus mengagendakan jalan – jalan di museum di Bandung. Satu hal yang extraordinary dari museum ini adalah penampakan pekerja melinting rokok. Yang menurutku sungguh waw, ya walaupun jadinya kami merasa seperti konglomerat.
Siang tiba, segera kami bergegas menuju ITS. Bersama tim grab kami dating, dan terlihat suasana yang sepi disini. Tapi ini hanya sementara, setelah kami masuk, dan waw semua meja di aula penuh dengan anak2 its. Sedangkan kami hanya ½ dari 1 bentang panjang meja. Ada 3 deretan panjang, dan sisanya diisi anak ITS semua. Selanjutnya kutahu bahwa mereka adalah semua anak2 himpunan, disini menrapkan sitem yang sama dengan UKP tadi. Cuman yang bikin shock adalah semua anak2 excited datang menyambut mereka.
Selanjutnya aku disambut oleh Christ billy. Billy orang yang ramah, dan menurutku punya aura pemimpin. Ya walaupun dia tak jauh beda sepertiku kalau kulihat, sama2 dibully karena garing. Disana kami saling sharing. Sejujurnya ppt kami ga menarik karena hal yang sama dengan UKP, cuman pembawaan emang lebih bagus. Tapi satu yang kami kalah, ketika mereka mars. Gila serasa, kami merinding melihatnya. Hentakan dan gelora marsnya merasuk hingga sekujur tubuh. Aku kalah bos, angkat topi dengan HMS ITS.
Foto bareng telah dilakukan, setelahnya adalah buka Bersama dan makan Bersama. Semua disediakan dari ITS. Yang aku kagetkan adalah, mereka sebenarnya tidak mempunyai dana abadi, bahkan untuk meeyelenggarakan Civex saja mereka rela tidak memungut biaya masuk. Tapi mereka masih bersedia menyambut kita dengan makanan dari mereka sendiri. Aku pun diaksih 2 plakat, dari prodi dan dari himpunan. Keren tjoyy
Selanjutnya, malam tiba. Kami menghabiskan malam di foodfestnya Surabaya. Ramai, seru dan menurutku malam yang lengkap. Sebelum pulang kami (beberapa orang) janjian untuk membeli lontong tahu telor di sana. Lucunya adalah, kami kira disana tempat yang gede dan bsia makan bareng, ternyata hanya sebuah gerobak jualan. Hehe kocak. Tapi walaupun gerobak, jangan salah karena kata teman – temanku makanannya enak banget.
Malam nya kami evaluasi Bersama. Banyak insight yang kami dapatkan dari 3 hari ini. Dan aku sangat bersykukur diberikan oleh Allah tanda – tanda kesempurnaan-Nya. Dan aku bisa banyak belajar dari tanda  - tanda ini. Malam ditutup dengan final liga champions yang sekali lagi Liverpool harus gugur di final dan menyisakan duka yang dalam bagi supporter setianya, termasuk aku.
Day 4
HARI TERAKHIR. Hari kepulangan kami ke bandung. Aku terkejut, tiba2 Billy datang ke tempatku menawarkan tumpangan kepada kami untuk diantarkan ke stasiun. Billy memang kahim yang hebat, aku banyak belajar darinya. Setelah sampai kami pun tidak hanya mengucapkan perpisahan dengan Billy begitupun ninis dan farah yang tidak lagsung pulang tapi ke tempat destinasi mereka masing – masing.
Pengalaman berharga kami dapatkan dari sini. Ya walaupun 4 hari tapi banyak sekali hal yang didapat, dan aku lebih suka karena tidak hanya aku yang dapat, tapi semua orang yang ikut kesana. Biarkan mereka disana mendapatkan ceritanya masing – masing. Itulah yang namanya bareng – bareng lebih asyik. Terimakasih buat Ekstrakampus HMS ITB. End.

Bagikan

Jangan lewatkan

Kunjungan ke ITS.
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

kritik sarannya sangat membantu Saya dan Anda berkembang menjadi lebih baik lagi.