Resmi 2 minggu sudah menjalani kuliah, rasanya tak
ada yang berubah dari pertama menginjakkan kaki di Bandung, hari – hari diwarnai
dengan mempersiapkan kepungurusanku selama setahun kedepan. Bagiku menyiapkan kepengurusan dengan matang adalah hal wajib dan sangat krusial dalam rangka mengoordinir program - program untuk HMS kedepannya. Dan minggu ini adalah jadwal untuk, “Seleksi BP Ring 2”. Seleksi ini dilakukan dari hari senin sampai akhir minggu.
Tapi, mungkin akan kuceritakan
beberapa pelajaran yang kudapatkan selama minggu ini. Yang pertama, yaitu
mengikuti pelajaran analisa struktur II. Mungkin pelajarannya akan terdengar
biasa apalagi oleh mahasiswa sipil semester VI yang pernah menjalani kuliah di
ITB. Tapi disini aku mendapatkan banyak pelajaran berharga. Yaitu, aku
diingatkan bahwa aku salah satu orang yang merasa hina di dunia ini. Jadi ada 2
tipe orang yang sangat merugi di dunia ini, yang pertama yang sedang berada
dalam keadaan salah namun dia tidak tahu apa yang sedang salah, dia diam karena
tidak tahu apa – apa. Yang kedua, orang yang tahu kalau keadaan salah dan dia
diam saja. Dan aku adalah salah satu tipe yang kedua. Kenapa?
Jadi ceritanya
gini, dosenku sekaligus dianggap guru silat oleh beberapa mahasiswanya. Ya,
beliau sebenarnya salah satu guru besar di prodi kita cuman yang ga enak adalah
penarikan “infaq” terhadap kegiatan yang beliau sering sebut sebuah olahraga holistik.
Masalahnya bukan programnya, tapi penarikan infaq nya ini.belum lagi
mahasiswanya diwajibkan untuk membeli bukunya dan membayar untuk mengikuti
program metode belajarnya. Bayangkan semua orang diwajibkan menuruti beliau. Padahal bukannya kita berkuliah untuk belajar menjadi seorang manusia seutuhnya, manusia yang merdeka, sedangkan metode ini sendiri tidak memanusiakan manusianya. Yah, itulah polemiknya dan aku juga gamau banyak
bercerita tentang hal kelam ini. Kelak nanti akhirnya kami sekelas memutuskan untuk tidak mengikuti pelatihan silatnya, dan kompak satu kelas berbicara ke kelasnya.
Yang kedua
mukaku sering kali dilihat letih lesu lelah lunglai oleh banyak dosen dan teman
– teman. Ini mungkin terkait kualitas tidur ku yang kurang.Ya seperti itulah, padahal diluar sana banyak orang - orang yang lebih capek dariku, tapi masih bisa melakukan suatu hal dengan hasil yang maksimal. Bahkan seorang SBY yang sudah cukup sepuh, bisa tidak tidur atau hanya 2 jam karena begitu banyak tugas yang menumpuk. Akupun banyak dinilai orang capek mukanya. Dan oke titik ini jadi masukan ku untuk merubah
ke diri yang lebih baik. Makasih atas perhatiannya entah yang sengaja ataupun tidak disengaja.
Yang selanjutnya
aku banyak masukan dari bang fed (kahim patra), bang afif ( kahim HMM), dan
teman seperjuangan di pemilu Revo. Bang Fed adalah seorang Ketang Patra 14 yang menjadi Kahim Patra. Karena beranjak dari ketang dia mampu untuk mengategorikan teman - teman di angkatannya sendiri. Aku selalu diwanti - wanti kelak dalam kepengurusan bakal banyak terjadi konflik, itulah tanggung jawab kahim untuk menyelesaikan. Jikalau dari Afif, seorang muslim yang taat sekaligus prince HMM, aku banyak belajar habbit - habbit ke dia yang sampai saat ini masih banyak belum ku miliki dan perbaiki. Ya banyak lah yang mereka sampaikan. Dan aku
sadar aku belum bisa menjadi pemimpin yang baik seperti yang mereka sarankan.
Yang
selanjutnya, terakhir dan paling bagus adalah acara expo dan terakhir dari HMS
ITB yaitu ICEE ITB. Acara yang keren banget, 3 hari nyewa Aula Barat ITB yang
kalau kalian tahu mahal banget. Pokonya dabest banget, next time ku ceritain yang bagus nantinya.
Ya malam ini aku
nulis telat, hari selasa . abis suporteran basket dan dinginnya malam abis
diguyur ujan. Ditemani senandung music dari teman – teman di sekre.
Bagikan
Minggu 3
4/
5
Oleh
Anggi Renaldy
kritik sarannya sangat membantu Saya dan Anda berkembang menjadi lebih baik lagi.